TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG --- Setelah empat hari menghilang dan meninggalkan rumah persinya sejak Minggu (18/10) malam, Poniman (23) akhirnya ditemukan tewas, Rabu (21/10) sekitar pukul 10.30.
Warga Jalan Tanjung Rawo RT 55/16 Kelurahan Bukit Lama Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang itu, ditemukan mengapung di perairan Sungai Musi tepatnya di Dermaga Pabrik PT Semen Baturaja Palembang.
Saat ditemukan dan dibawa ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSMH Palembang, kondisi korban sudah membusuk dan diperkirakan sudah meninggal selama tiga hari. Selain itu, pada tubuh korban tepatnya di perut bagian kanan juga terdapat bekas luka tusuk.
Menurut keterangan Kasat Polair Polresta Palembang, Kompol Jossy, saat ditemukan korban sudah tewas dan di dalam saku celana korban ditemukan SIM, beberapa ATM dan NPWP.
"Selain itu juga ditemukan satu unit ponsel sehingga kita langsung menghubungi keluarganya untuk datang ke Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSMH Palembang," jelasnya saat dikonfirmasi.
Setelah menghubungi pihak keluarga korban, dikatakan Jossy, sekitar pukul 16.00 seorang laki-laki yang mengaku kakak kandung korban, Suari (30) datang dan mengakui bahwa korban adalah adik kandungnya.
"Dia (Korban-red), Minggu malam itu pamit mau ke tempat ceweknya di Kertapati. Dan sejak hari itu, tak pulang lagi hingga akhirnya ditemukan tak bernyawa ini," jelasnya saat ditemui di Instalasi Pemulasaraan Jenazah RSMH Palembang.
Saat adiknya pergi setelah berpamitan, dikatakan Suari, adiknya tersebut tidak menunjukkan sikap atau tingkah laku yang aneh.
"Setelah dia pergi itu, saya juga ikut pergi untuk bekerja dan sampai besoknya tidak ada kabarnya. Maka dari itu, kami langsung berusaha mencari-cari hingga akhirnya dapat kabar ini sudah meninggal," terangnya.
Dikatakan Suari, bahwa adiknya tersebut tidak memiliki pekerjaan setelah dipecat dari PT Sualindo di Tulung Selapan Kabupaten OKI.
"Habis dipecat dia belum bekerja lagi jadi sehari-harinya nganggur," ungkapnya.