TRIBUNNEWS.COM, MAGETAN - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim setelah berjuang lebih dari sepekan berhasil mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Gunung Lawu yang sebelumnya dinyatakan Mr X sebagai Aris Munandar warga Sanan Wetan, Kota Blitar.
"Kami sudah melakukan paling tidak dua prosedur untuk mengungkap identitas Mr X lewat antemortem (data data fisik khas korban) dan post mortem (data data fisik identitas personal), serta bantuan keluarga, seluruhnya sesuai dengan identitas Aris Munandar, warga Sanan Wetan, Kota Blitar," kata Wakil Ketua tim DVI Polda Jatim Kombes Pol dr Prima Heru Yulihartono di ruang pertemuan RSUD dr Sayidiman, Magetan, Senin (26/10/2015).
Sebelumnya Ketua Tim DVI Polda Jatim dr Umar Shahab, menjanjikan paling lama dibawah dua minggu atau 14 hari kerja untuk menunggu hasil tes DNA korban.
Tapi belum sampai sepekan, hasil tes DNA korban sudah diketahui dan identik dengan Aris Munandar warga Sanan Wetan, Kota Blitar.
"Kami serahkan jenazah ini kepada Keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya," ujar tim DVI Polda Jatim ini, tidak hanya itu tim DVI juga menyerahkan surat kematian korban.
Sementara Sutikno, paman almarhum Aris Munandar mengaku lega dengan terungkapnya jenazah keponakannya itu. Dia bersama keluarga sejak awal meyakini jenazah yang disebut sebagai Mr X itu Aris Munandar.
"Kami bisa memaklumi, karena ini memang bukan kematian biasa, ini merupakan musibah, kami ikuti prosedur pihak berwajib. Alhamdulillah kami merasa lega setelah identitas bisa diungkap," kata Sutikno yang menjemput jenazah keponakannya bersama seorang kerabatnya ini.
Sutikno juga berterimakasih dengan tim DVI Polda Jatim yang bekerja ekstra keras mengidentifikasi jenazah Aris Munandar.
"Terimakasih kepada Bapak Polisi, Pemkab Magetan dan RSUD Magetan atas segala bantuan," kata Sutikno sambil menaiki ambulan yang membawa jenazah korban ke Kota Blitar.
Ketujuh jenazah korban kebakaran hutan Gunung Lawu seluruhnya berhasil diungkap tim DVI Polda Jatim, ketujuh korban yaitu - Rita Septi Hurika (21) asal Ngawi; Joko Prayitno (31) asal Kebon Jeruk, Jakarta Barat; Kartini (25) asal Kebon Jeruk, Jakbar, Nanang Setia Utama (16) dari Ngawi; dan Sumarwan (40) , warga Ngawi, Awang (23) asal Ngawi, dan Aris Munandar warga Sanan Wetan, Kota Blitar yang sebelumnya dinyatakan Mr X, karena tingkat kerusakan jenazah saat ditemukan mencapai 100 persen.
Sementara Novi Dwi Istiwanti (15) anak Sumarwan, dirawat di RSU Solo dan Eko Nurhadi warga Desa Brangkal, Kecamatan Karangjati, Ngawi, keponakan Sumarwan dirawat di RSUP dr Soetomo, Surabaya.