Laporan wartawan Tribun Bali, I Made Argawa
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Sekitar 60 tato artis berada di Gedung Kesenian I Ketut Mario, Tabanan, Bali, Selasa (27/10/2015).
Mereka mengikuti kontes tato yang digelar Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Tabanan dalam rangka menyambut Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015
Dari sekian banyak tato artis yang datang, seorang pembuat tato asal Palembang, Mita (23) membuat gambar pencipta lagu Indonesia Raya Wage Rudolf (WR) Supratman pada paha modelnya.
“Biar beda, kan WR Supratman tokoh pejuang muda. Jadi pas semangatnya dengan Hari Sumpah Pemuda. Biar lebih nasionalis,” ujar pria yang mengaku telah bekerja selama tiga bulan di Bali sebagai freelance tato ini kemarin.
Seorang model, Ellen mengaku suka tato sejak setahun terakhir ini.
Perempuan asal Jakarta yang mempunyai tato di tangan kanan dan kirinya itu sekarang sedang liburan di Bali.
Ia mengatakan senang dengan konsep tato yang dibuat Mita.
“Biasanya gambar tato dari tokoh asing, ini pahlawan nasional dan konsep gambarnya bagus, kenapa tidak,” ujar perempuan 36 tahun itu.
Model tato lainnya, Teresa Elvani (19) asal Medan mengatakan, dirinya baru setahun terakhir menambahkan gambar permanen di kulitnya putihnya.
Lulusan Diploma 1 Perhotelan itu sebelumnya sudah memiliki empat tato.
Dua tato masing-masing di paha kanan dan kiri, punggung tangan kanan, dan bibir dalam.
“Ini tato kelima,” ujarnya.
Model yang akrab disapa Rere itu mengaku telah mendapatkan persetujuan dari orangtuanya.
Tere mengaku berencana terus membuat tato di tubuhnya.
Hal ini menjadi target mewarnai bagian tubuh dengan tinta melalui jarum dengan cara ditancapkan pada permukaan kulit itu.
“Target saya pada lengan kanan penuh dengan tato,” kata dia.
Ketua Panitia Made Jeyus Pendi mengatakan, peserta yang hadir dalam kontes tato yang digelar kedua kali sejak tahun 2014 diikuti 60 peserta.
Dalam perlombaan itu dibagi menjadi dua kategori yaitu back and gray dan color.
“Juara setiap kategori mulai I hingga III dan kami juga cari 10 besar tato terbaik,” kata dia.
Panitia melibatkan juri dari Bali Tatto Artis Club dan seniman tato senior sebanyak enam orang.
“Untuk penilaian, secara umum dinilai bagaimana garis dan pewarnaan pada tatto, dan keunikan konsepnya,” jelasnya