TRIBUNNEWS.COM, TAPAKTUAN - Suplai air bersih Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Naga Tapaktuan ke rumah pelanggan di wilayah Kecamatan Samadua, Kabupaten Aceh Selatan dilaporkan terputus sejak beberapa hari terakhir.
Tersendatnya suplai air diduga terjadi akibat pengerjaan proyek pelebaran jalan di kawasan objek wisata Sikabu, Gampong Gunung Ketek, Samadua yang serampangan, sehingga merusak lima pipa saluran air milik PDAM Tirta Naga.
Direktur PDAM Tirta Naga Eky Firman, menjelaskan, awalnya kontraktor berjanji akan bertanggung jawab atas kerusakan tersebut.
"Namun terakhir malah membebankan biaya mengelas pipa sebesar Rp 20 juta sama PDAM, jelas kami nggak mau. Kami yang dirugikan, masak kami yang harus menanggungnya,” tegasnya.
Menurut Eky, bukan hanya kerusakan pipa saja yang dialami PDAM Tirta Naga, namun pascakejadian itu biaya operasional yang dikeluarkan untuk karyawan juga makin bertambah karena harus mengantar air ke setiap rumah warga.
Karenanya, pihak PDAM Tirta Naga meminta kontraktor bertanggung jawab penuh atas kerusakan tersebut.
“Pipanya sudah ada, tinggal lagi pengelasan. Jika sudah siap dilas air bisa langsung kembali tersuplai ke rumah pelanggan,” ungkapnya.
Saat ditanya kapan suplai air PDAM ke rumah warga Samadua bisa kembali normal, Eky mengaku tergantung pada proses pengelasan pipa instalasi yang rusak akibat tertimpa batu besar dilakukan.
“Kita berharap proses pengelasan pipa yang rusak tersebut bisa segera dilakukan, sehingga distribusi air ke rumah warga bisa segera lancar,” ujarnya