News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bocah Telantar Itu Kini Dapat Pendampingan Khusus Dinsos DIY

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang anak laki-laki yang ditelantarkan di Yogyakarta dan diserahkan ke Polresta Kota Yogyakarta unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) menjadi perbincangan Netizen Yogyakarta, usai fotonya tersebar luas di media sosial Facebook.

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM JOGJA - Hingga Selasa (10/11/2015), bocah cilik yang dititipkan kepada pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta belum juga diambil oleh orangtuanya.

Bocah tersebut lalu diserahkan ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak-anak Polresta Yogyakarta.

Guna mendapatkan pendampingan lebih lanjut, bocah yang diperkirakan berusia 4 tahun tersebut kemudian diserahkan ke Dinas Sosial DIY.

"Anak itu referral dari polresta di dinsos sampai sini Senin (9/11/2015) jam 15.00 WIB," jelas Staf Seksi Perlindungan Anak Dinsos DIY, Subakir saat ditemui di Kantor Dinsos DIY Selasa (10/11/2015).

Subakir menceritakan berdasarkan keterangan dari petugas kepolisian yang menerima anak tersebut, awalnya anak tersebut dibawa oleh seorang perempuan yang membawa dua orang anak kemudian mengobrol dengan salah seorang pedagang di kawasan Malioboro Yogyakarta.

Perempuan tersebut kemudian menitipkan anak itu ke pedagang tersebut dengan alasan hendak mencari suaminya ke Sragen dan akan dijemput kembali esok harinya.

Namun ditunggu beberapa hari orang yang menitipkan tersebut tidak jua mengambil bocah itu sehingga pedagang tersebut melaporkannya ke Polresta Yogyakarta yang lalu meneruskannya ke Dinsos DIY.

Saat ini anak laki-laki dengan tinggi badan sekitar 70 cm tersebut yang diserahkan dalam kondisi sehat sudah diamankan dan mendapatkan pendampingan khusus di Panti Sosial Asuhan Anak Dinsos DIY di Bimomartani Ngemplak Sleman.

"Kondisinya sehat, baik dan lincah. Kita amankan anak ini sambil menunggu kalau ada yang menghubungi," tambahnya.

"Dari pengakuannya namanya Raihan, dia bisa berkomunikasi tapi masih kadang ngalor ngidul," ujar Staf Perlindungan Anak Dinsos DIY, Subakir yang pertama menangani anak tersebut, Selasa (10/11/2015).

Dari perbincangan yang dilakukannya diduga anak tersebut berasal dari luar Jawa karena tidak bisa bicara dalam bahasa Jawa serta logatnya yang seperti melayu.

"Dia sempat menyebut berasal dari Jambi lalu sempat naik bus dan kereta. Namun belum dapat dikorek informasi siapa orang tuanya," ujarnya.

Pihaknya belum bisa memastikan apakah anak tersebut ditinggalkan, dibuang ataupun menjadi korban human trafficking.

"Kita serahkan ke pihak kepolisian, tapi silakan kalau yang mengetahui anak tersebut dapat menghubungi kita," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini