Laporan wartawan Tribun Sumsel, Eko Hepronis
TRIBUNNEWS.COM, MURATARA - Ladang ganja sekitar 5 hektar ditemukan di bawah kaki bukit barisan Sungai Ulu Lakeh Desa Sukaraja, Kecamatan Karangjaya Kabupaten Musirawas Utara, Selasa, (17/11/2015)
Untuk mencapai lokasi berangkat dari polres Mura sekitar pukul 14.00 WIB dan sampai di Desa Sukaraja tepat pukul 16.00 WIB.
Kemudian dilanjutkan dengan berjalan kaki sekitar dua jam perjalanan, lokasi medan sangat sulit karena harus melewati beberapa jembatan kayu dan turun naik bukit, serta lembah yang curam, bahkan beberapa awak media dan jajaran polres Mura sempat terjatuh karena curamnya medan yang dilalui.
Bukan itu, saja jalan yang di lalui pun jalan setapak kecil yang tak pernah dilalui masyarakat umum, karena nampaknya jalan tersebut di gunakan masyarakat untuk bertandang mencari rotan dan kayu bakar.
Bahkan, beberapa kali harus menebas jalan terlebih dahulu supaya jalan bisa di lalui.
Para aparat satuan Polres Mura yang lebih dulu tiba dilokasi sempat mengejar tiga orang tersangka yang menunggu ladang ganja.
Karena para tersangka mengetahui aparat yang menggerebek, akhirnya mereka melarikan diri.
Meskipun para aparat sempat melakukan pengejaran namun karena lokasi penuh semak dan berbukit-bukit akhirnya tiga orang tersangka bisa melarikan diri.
Wakapolres Mura yang memimpin peyergapan langsung bersama puluhan personil ketika sampai di lokasi hannya menemukan sebuah pondok yang terbuat dari papan dan hamparan tanaman ganja.
Dalam pondok di temukan 3 kilogram ganja kering yang siap dikemas dengan ukuran masing-masing 1 Kg, dan satu bong pengisap sabu yang di tinggal tersangka dalam pondoknya, serta satu pucuk senapan rakitan yang di tinggalkan pelaku tak jauh dari lokasi pondok berada.
Pantauan Tribun dilokasi ratusan batang ganja terhampar siap panen, dengan ketinggian mencapai tiga meter, dan juga ratusan batang ganja yang baru tanam, masih tertutup polibek aqua.
Sedangkan di lokasi lainnya kira-kira 200 meter dari lokasi pertama ditemukan lagi satu ladang ganja, dengan kondisi sebagian baru tanam dan sebagian siap panen.
Serta satu uni gubuk yang telah di tinggalkan, dan beberapa dus mie goreng sebagai stok makan mereka.
Setelah dipastikan kondisi dalam keadaan aman, para aparat dan personil polres Mura dan jajaran segera mecabut satu persatu tanaman ganja hingga, tak satupun luput batang ganja yang tak dicabut.
Setelah semua dikumpulkan menjadi beberapa tumpukan, puluhan ribu batang ganja di bakar bersamaan dengan dua gubuk yang ada di sana.
Shingga bisa dipastikan semua batang ganja hangus terbakar, dan sebagian paket ganja kering dan beberapa puluhan batang ganja di amankan sebagai barang bukti, dibawak di polres mura.
Kapolres Mura AKBP Herwansyah Saidi Melalui Wakapolres Mura Kompol Yoga Baskara usai melakukan penggerebekan lokasi mengatakan penggerebekan ini merupakan pengembangan dilapangan beberapa bulan yang lalu, namun baru beberapa hari ini diketahui titik lokasinya.
"Pengintaiannya kita sudah sejak enam bulan yang lalu, namun kita tidak tahu titik lokasi pastinya karena memang sangat susah untuk melacak lokasinya ditambah lagi kondisinya ini berbukit-bukit, tapi alhamdulillah hari ini lokasinya kita temukan," jelasnya saat berada di lokasi ladang ganja.
Lanjut dia berdasarkan temuan dilapangan ada lima hektar ladang ganja, dengan tiga hektar tanaman tinggi dan siap panen serta dua hektar dengan kondisi masih pembibitan dan baru tanam.
"Berdasarkan hasil dilapangan ini, tanaman ladang ganja ini sudah beberapakali di panen, karena terlihat dari beberapa tanaman yang terlihat ada yang tinggi dan ada masih tanam, di mungkinkan tanaman ini sudah pernah di panen," ujarnya
Masih kata dia, untuk tersangka di lapangan ada tiga orang, namun ketika ingin di amankan mereka sudah kabur duluan, karena melihat para aparat.
"Tadi sempat ada tiga orang yang berjaga diladang ini, tapi ketika mereka melihat aparat kita mereka langsung kabur, meskipun kita sempat melakukan pengejaran namun tidak berhasil, karena tempat ini berbukit-bukit," kata dia.
Ketika disinggung apakah memungkinkan ada kaitannya dengan jaringan pengedar ganja di Aceh, Yoga menegaskan mungkin saja ada, karena menurutnya, selama ini tanaman ganja di aceh selalu di lakukan penggerebakan, bisa jadi mereka pindah kesini.
"Kita selama ini sudah tahu kalau bibit ganja itu hanya ada di Aceh, tapi semenjak beberapa tahun terakhir disana selalu dilakukan penggerebekan, dan dimungkinkan mereka pindah kesini, karena menganggap tempat ini aman," pungkasnya.