News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perilaku Seks Bebas, Pembeli Kondom di Minimarket Didominasi Remaja

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Kapolres Buleleng, AKBP Harry Haryadi Badjuri mengatakan, dari hasil survei yang diterimanya, pembeli kondom terbanyak di minimarket adalah para remaja.

Menurutnya, hanya sebagian kecil saja orang-orang dewasa yang membeli kondom di minimarket.

“Sekarang kita lihat siapa yang paling banyak membeli kondom di minimarket, para remaja-remaja. Ini dari survei yang kami terima. Cuma beberapa saja yang dewasa,” ujarnya, Kamis (26/11/2015).

Namun, ia tidak mengungkapkan berapa persentase remaja yang membeli kondom di minmarket.

Menurutnya, kini membeli kondom di minimarker sudah menjadi kewajaran di kalangan remaja.

Pembelian kondom oleh remaja di minimarket ini tidak dapat dilepaskan dari budaya seks bebas di kalangan remaja saat ini.

Tidak jarang pula para remaja yang belum menikah ini melakukan seks bebas dengan memanfaatkan penginapan-penginapan kelas menengah bawah yang banyak tersebar di Buleleng, Bali.

“Ketika para pengelola penginapan atau hotel ini kami tanya kenapa kok tidak dibatasi hanya yang sudah resmi pasangan suami istri saja yang boleh nginap di kamar, katanya susah nolak rejeki pak,” ungkapnya.

Kini menurutnya, kasus asusila yang dilaporkan ke Polres Buleleng sangat tinggi.

Selama Januari sampai November ini, sedikitnya ada 95 kasus kekeras pada anak yang dilaporkan.

“Ini sudah sampai taraf memprihatinkan, dalam tempo dua bulan Saya menjabat di sini saja sudah empat kasus, itu yang ketahuan. Saya meyakini yang tidak ketahuan ada lebih banyak lagi. Bagaimana peran serta masyarakat di sini. Tentunya kami akan bertindak kalau ada laporan,” katanya.

Ia mengharapkan peran orangtua dan sekolah dalam mengawasi para generasi muda.

Ada tiga waktu dominan anak-anak maupun remaja dalam kesehariannya.

Menurutnya yang pertama waktu di rumah, kedua di sekolah dan ketiga di masyarakat.

“Kalau orangtua pengawasannya ketat, kemudian sekolah juga mendidik dengan benar terutama budi pekerti, ini sudah menjadi modal besar, sisanya yang di masyarakat bisa kita tekan,” tandasnya. (Lugas Wicaksono)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini