TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Puluhan oknum mahasiswa mengamuk dan melempari sebuah hotel di Jl Andi Pangerang Petta Rani, Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (26/11/2015) dini hari.
Perusakan ini berawal ketika puluhan mahasiswa itu dilarang masuk ke sebuah tempat hiburan malam di hotel tersebut secara gratis.
Menurut keterangan supervisor security, David, mahasiswa yang sebagian besar diektahui berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar itu berjumlah sekitar 70 orang.
Kejadian berawal saat mereka dilarang masuk secara gratis pihak keamanan hotel. Tak terima dengan larangan tersebut terjadilah cekcok di antara kedua pihak.
Petugas keamanan yang berada di lokasi bersama dengan petugas Patroli Bermotor Polsek Tamalate kemudian memaksa para mahasiswa untuk meninggalkan lokasi.
Puluhan mahasiswa itu akhirnya mengalah dan meninggalkan tempat tersebut.
Namun, saat berada di bagian depan hotel beberapa mahasiswa merusak sebuah baliho yang terpasang di sana. Mereka juga merusak dua lampu taman.
Melihat kejadian tersebut pihak keamanan hotel dan petugas kepolisian langsung mengamankan satu orang mahasiswa.
Setelah seorang mahasiswa ditangkap, rekan-rekannya kemudian bernegosiasi dengan petugas keamanan.
Mereka meminta agar rekannya dilepaskan dan berjanji akan meninggalkan lokasi hotel. Mendengar janji itu, polisi kemudian melepaskan mahasiwa tersebut.
Setelah kawannya dibebaskan, puluhan mahasiswa tersebut akhirnya meninggalkan lokasi hotel.
Namun tak lama kemudian puluhan mahasiswa kembali mendatangi hotel tersebut. Mereka menyerang dengan cara melemparkan batu ke arah hotel.
Petugas Patmor yang masih berada di lokasi melepaskan tembakan ke udara sebagai peringatan sebanyak tiga kali, namun tak diindahkan para mahasiswa.
Akhirnya petugas kepolisian menembakkan gas air mata ke arah para mahasiswa yang mengamuk sehingga mereka kocar kacir dan membubarkan diri.
Akibat aksi penyerangan tersebut sejumlah kaca di pos parkir hotel pecah serta beberapa lampu hias taman rusak.
Menurut keterangan Polsek Tamalate, saat ini masih dilakukan pengejaran terhadap pelaku perusakan. Polisi mengaku sudah mengantongi identitas beberapa pelaku perusakan.