TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tiga orang anggota Badan Intelijen Negara (BIN) gadungan ditangkap jajaran Kodam II/Sriwijaya.
Mereka ditangkap saat memaksa untuk menemui Pejabat Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Berdasarkan informasi dari Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Arh Syaepul Mukti Ginanjar, penangkapan berawal saat 3 orang itu mendatangi Kantor Pemkab Ogan Ilir (OI) dan meminta bertemu dengan Bupati Yulizar Dinoto, Selasa (24/11/2015).
Namun karena akan rapat, Yulizar tak dapat menemui ketiga orang tersebut.
"Entah apa tujuannya, karena tidak berhasil menemui Bupati ketiga tamu tersebut marah-marah. Setelah ditemui oleh Bapak Herman (Sekda OI) mereka diajak berbincang-bincang. Intinya Bupati dapat ditemui keesokan harinya," ungkap Syaepul dalam keterangannya, Kamis (26/11/2015).
Ketiga orang itu Yusrizal Efendi (41) warga Palembang, Alamsyah (37) dan Amrullah (34) warga Sekayu, pada Rabu (25/11/2015) pagi akhirnya kembali datang ke Kantor Pemkab OI untuk menemui Bupati.
Saat masuk ke dalam ruangan Sekda, ketiganya kaget dengan kehadiran Kasdim 0402/OKI, Mayor Inf Mujari yang sudah tiba terlebih dahulu.
Maksud kedatangan Kasdim OKI adalah untuk memastikan identitas ketiganya apakah benar anggota BIN. Pasalnya gelagat Yusrizal Cs memang mencurigakan sejak kedatangan pertama kali di Kantor Pemkab Ogan Ilir.
"Mengetahui bahwa orang yang bersama dengan Sekda itu adalah Kasdim, maka ketiga orang pelaku tersebut bergegas pergi dan langsung keluar meninggalkan Kantor Pemkab OI," kata Syaepul.
Kemudian Daninteldam II/Sriwijaya, Tim Intel Korem 044/Gapo, Unit Intel Kodim OKI beserta personel Satpol PP langsung melakukan pengejaran.
Ketiganya berhasil ditangkap di dekat salah satu toko di Inderalaya, dan selanjutnya dibawa ke Koramil 402-07/Inderalaya.
Setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui bahwa tiga orang tersebut adalah anggota BIN palsu alias gadungan.
Ketiganya pun ketika diperiksa juga ternyata membawa 2 pucuk pistol jenis FN beserta 31 amunisi kaliber 9mm dan Surat tugas Palsu.
"Selanjutnya ketiga anggota BIN gadungan beserta barang bukti, termasuk kendaraan Pajero Sport yang digunakan diserahkan ke Polres OI untuk dilakukan pemerikasaan lebih lanjut," tutur Kapendam Sriwijaya.
Dengan adanya peristiwa ini, Syaepul pun mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap oknum yang mengaku sebagai aparat. Khususnya yang berada di wilayahnya.
"Anggota BIN atau anggota TNI yang sesungguhnya tidak akan melakukan perbuatan yang tidak terpuji," jelasnya.