Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Ribuan pengemudi Go-Jek Kota Bandung akan melanjutkan unjuk rasa di depan kantor Go-Jek Bandung di Jalan BKR, Regol, Bandung, Jawa Barat.
"Kami akan ajak semua pengemudi Go-Jek untuk bersimpati dengan kondisi saat ini," ujar seorang pengemudi Go-Jek, Evan Gradi (24) kepada Tribun Jabar, Selasa (1/12/2015).
Aksi hari ini tak membuahkan solusi bagi para pengemudi Go-Jek karena mediasi yang dilakukan di Balai Kota tidak berbuah manis setelah manajemen Go-Jek pusat enggan mencabut pembekuan massal terhadap pengemudi Go-Jek Kota Bandung.
"Sebetulnya ini tidak hanya terjadi di Kota Bandung, tapi di beberapa daerah seperti Medan," sambung Evan.
Selain berunjuk rasa, pengemudi Go-Jek akan mengambil paksa 24 unit motor yang ditahan manajemen Go-Jek Kota Bandung tanpa ada sebab.
"Teman-teman kami yang motornya sendiri ditahan tidak tahu alasannya. Kalaupun kena suspend tidak ada kejelasan dari kantor dan tidak mau membuka mana titik salahnya," imbuh Evan.
Para pengemudi merasa dirugikan oleh sistem manajemen yang berubah tanpa pemberitahuan, apalagi sangat memberatkan mereka yang selama ini mencari nafkah lewat sistem pesanan.
Selain berunjuk rasa di Balai Kota Bandung, pengemudi Go-Jek mencoba menyegel kantor Go-Jek Kota Bandung dengan menempelkan kertas putih bertuliskan, "Bangunan ini disegel oleh mitranya."
Selain itu mereka mencoret pintu kantor lewat tulisan "Disegel" sebagai bentuk kekecewaan terhadap manajemen Go-Jek pusat.
Selain berteriak dan menyegal, pengemudi juga mengumpulkan jaket dan membuangnya di depan kantor Go-Jek dan satu di antaranya dibakar sebagai ungkapan kekesalan mereka.