TRIBUNNEWS.COM, SRAGEN – Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid meminta Pemerintah dan penyelenggara Pemilukada melakukan langkah-langkah maksimal.
Hal ini diperlukan untuk mensukseskan Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang. Salah satu di antaranya adalah dengan perbaikan data pemilih.
"Kita sudah berkali-kali menyelenggarakan Pemilu maupun Pemilukada, seharusnya data-data pemilih makin baik. Tidak boleh ada lagi pemilih siluman,” tandas Hidayat Nur Wahid dalam kampannye akbar pasangan calon bupati dan wakil bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan Dedy Endriyatno (Yuni-Dedy) di Lapangan Nglorok, Sragen, Jawa Tengah, Rabu (2/12/2015) siang.
Pemerintah, terutama aparat keamanan, lanjut Hidayat, juga harus mencegah terjadinya permainan uang dalam Pemilukada serentak. Karena hal itu menciderai proses demokrasi dan melecehkan masyarakat sebagai pemilik kedaulatan tertinggi.
"Sebagai pemilik kedaulatan tertinggi, rakyat jangan mau dilecehkan dengan dihargai murah suaranya. Rakyat jangan mau dibeli suaranya. Pilih sesuai hati nurani," tandas Hidayat, yang juga Wakil Ketua MPR RI ini.
Kepada pasangan Yuni-Dedy, yang diusung Partai Gerindra dan PKS, Hidayat berpesan agar jika terpilih nanti harus menepati janji-janji yang disampaikan saat kampanye.
"Harus meneruskan yang baik dan menjadikan Sragen lebih baik dari sekarang,” katanya.
Pilkada Kabupaten Sragen diikuti empat pasangan. Selain pasangan Yuni-Dedy, tiga pasangan lainnya adalah Sugiyamto dan Joko Saptono yang diusung PDIP dan Partai Demokrat, Jaka Sumanta dan Surojogo diusung PKB dan PAN.
Kemudian pasangan Agus Fatchur Rahman dan Djoko Suprapto yang diusung Partai Golkar dan PPP.