TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA – Kepolisian Daerah Papua membenarkan ada empat anggota kelompok kriminal bersenjata tewas dan delapan lainnya mengalami luka-luka dalam kontak senjata yang terjadi di Kampung Wanompompi, Distrik Angkaisera, Kabupaten Kepulauan Yapen, Selasa (1/12/2015) lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, terjadi kontak senjata antara kelompok bersenjata pimpinan Herik Manitori dengan patroli Polres Kepulauan Yapen yang dipimpin Kabag Ops, AKP Yunus Poci Ratu.
Kepala Bidang Humas Polda Papua, Kombes Patrige Renwarin mengatakan laporan dari Kapolres Kepulauan Yapen menyebutkan kontak tembak yang terjadi pukul 05.30 WIT bermula ketika patroli Polres hendak membubarkan puluhan warga yang akan mengibarkan bendera Bintang Kejora.
Saat hendak melakukan negosiasi dengan warga, massa menjadi beringas dan menyerang aparat.
“Karena tembakan peringatan tak dihiraukan, kepolisian lalu memakai peluru rekoset dan dibalas tembakan dari arah massa. Sempat terjadi kontak senjata selama beberapa lama, sebelum akhirnya massa kabur ke hutan,” ungkap Patrige.
Menurut Patrige, pasca kontak tembak itu, aparat menemukan dua orang tewas dari kelompok kriminal bersenjata yakni pimpinan kelompok bersenjata Herik Manitori dan pengawalnya Yulius Robaha.
Di lokasi kejadian, aparat juga menemukan satu senjata rakitan berbentuk SS1, tiga amunisi, bendera Bintang Kejora, handytalky, tiga parang serta sebilah sangkur.
Akibat kontak tembak, kaca truk dalmas berlubang tertembus peluru ke arah kursi.
Ada lima selongsong peluru kaliber 5,56 milimeter ditemukan di dalam kabin truk.
“Barang bukti sudah diamankan di Mapolres Kepulauan Yapen, sementara dua jenazah langsung dibawa ke RSUD Serui untuk dilakukan otopsi,” kata Patrige.
Adanya korban lain dalam kontak tembak itu, terungkap setelah beredar informasi masih ada korban meninggal dunia dan korban luka-luka.
Memastikan informasi itu, Muspida plus Kabupaten Kepulauan Yapen mendatangi lokasi kejadian di Kampung Wanompompi, dan warga setempat menyerahkan dua korban tewas dan korban luka-luka yang langsung dibawa ke RSUD Serui.
Dua korban meninggal dunia diketahui bernama Yonas Manitori dan Darius Andaribi.
“Keempat jenazah sudah diambil pihak keluarga dan sudah dimakamkan. Sementara delapan orang lainnya yang mengalami luka-luka masih dirawat di RSUD Serui,” ujar Patrige.
Pasca kejadian, Polda Papua sudah mengirim tiga perwira utama ke Kabupaten Kepulauan Yapen untuk mengusut kejadian itu dan menenangkan warga.
Ketiga perwira utama Polda Papua yang berangkat, Kamis (3/12/2015) kemarin, masing-masing Direskrim Umum, Kombes Pol Dwi Rianto, DirIntelkam, Kombes Pol Yakobus Marjuki dan Kabid Propam, Kombes Pol Bambang Sutoyo.
Patrige menjelaskan, dari pertemuan dengan tokoh masyarakat dan tokoh adat setempat sudah dicapai kesepakatan untuk menahan diri dan tidak terpancing dengan isu-isu yang beredar.
Kepolisian juga sedang melakukan pemeriksaan internal personil yang terlibat kontak tembak kemarin.
“Dari laporan Kapolres Kepulauan Yapen, anggotanya sudah menjalankan prosedur penanganan massa dengan benar, namun ditemukan ada kesalahan prosedur penanganan dalam kasus itu, pasti anggota yang bersalah akan ditindak,” kata Patrige melalui telepon selulernya, Jumat (4/12/2015). (Alfian Kartono)