TRIBUNNEWS,COM - Sejumlah akademisi meyakini validitas hasil survei yang dilakukan lembaga survei nasional Cyrus Network terkait elektabilitas calon bupati dan wakil bupati Kabupaten Cianjur yang dilakukan beberapa waktu lalu.
Pakar Hukum Otonomi Daerah dari Universitas Suryakancana Cianjur , D H. Dedi Mulyadi, SH, MH , mengatakan secara keilmuan siapa yang akan terpilih menjadi pemenang dalam Pilkada langsung sebenarnya bisa diketahui.
Dengan catatan, kata Dedi, lembaga, yang melakukan survei terkait pilkada atau pemilu itu adalah lembaga yang sudah berpengalaman dan teruji integritasnya.
“Kami mengenal Cyrus Netwok, lembaga survei yang cukup kredibel dan punya integritas, sehingga akurasinya sangat teruji,” kata Dedi yang juga penulis sejumlah masalah hukum itu, dalam keterangan tertulis, Senin (7/12/2015).
Adapun Doktor Ilmu Hukum Universitas Islam Bandung (Unisba) , Dr Indra Yudha Koswara, menyebut sebuah survei lazim dilakukan untuk menguji dan mengetahui sejauh mana keinginan pemilih akan melabuhkan suaranya pada hari H.
Dilansir Tribun Jabar, Cyrus Network menjadi satu-satunya lembaga survey yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Cianjur hingga hari terakhir pendaftaran, Senin (9/11/2015).
Lembaga ini meminta izin untuk melakukan survei hasil pemilihan (quick count) pada hari H pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur, 9 Desember.
Hilman Wahyudi, Komisioner KPU Cianjur Bidang Sosialisasi menuturkan, ada banyak pilihan survei yang boleh diambil masing-masing lembaga survey pada Pilkada 2015 ini, selain survey hasil pemilihan, masih ada tiga jenis survey lainnya.
Adapun pada keterangan tertulis disebutkan, survei Cyrus Network pada Agustus silam, melakukan simulasi lewat kertas suara yang mirip dengan aslinya dan memuat tiga pasangan calon antara lain Deni – Zaini , IRM-Herman ,dan Suranto-Oki.
Disebutkan, diperoleh hasil tingkat keterpilihan (elektabilitas) calon antara lain Deni-Zainy 7,8% , IRM-Herman 54,8% , Suranto-Oki 23,8% , Belum memutuskan 12,8 % dan Tidak menjawab 0,7%.
Adapun survei Cyrus Network pada November, pada uji tingkat keterpilihan (elektabilitas) , sendainya pada saat itu responden berada di bilik suara, maka IRM-Herman memperoleh hasil 56,2% suara , Suranto-Oki 31,5% suara, dan Deni-Zainy 2,8% suara. Adapun, responden yang belum memutuskan sekitar 9,5%.