TRIBUNNEWS.COM - Jika di masjid pada umumnya banyak menuliskan pengumuman untuk mematikan telepon genggam ketika melaksanakan salat, ada pemandangan tak lazim di Masjid Amirul Mukminin di Kawasan Anjungan Pantai Losari, Jalan Penghibur, Makassar, Sulawesi Selatan.
Di salah satu dinding masjid, terdapat tulisan 'Dilarang Keras Berpacaran di kawasan Masjid'.
Oleh warga Makassar, masjid ini lebih akrab disebut Masjid Terapung.
Sebelumnya diberitakan jamaah dan pengurus Masjid Amirul Mukminin resah dengan ulah para remaja yang menjadikan masjid sebagai tempat pacaran.
Pengurus masjid bahkan berulang kali menegur kepada para pasang kekasih untuk tidak berduaan di kawasan masjid, tapi tetap saja para remaja terus berdatangan.
"Biasa kalau ada yang saya dapat, saya tanya ‘kamu sudah salat ya?" kata Amir, salah satu pengurus masjid.
Waktu yang menjadi jadwal pacaran para pemuda di kawasan masjid seperti pada petang atau sore jelang malam.
Letaknya yang tepat diatas bibir Pantai Losari Kota Makassar menjadi pesona tersendiri. Di sini mereka bisa langsung melihat sunset.
Ketua Dewan Syuro Front Pembela Islam (FPI) Sulawesi Selatan Abu Thoriq angkat bicara mengenai maraknya perilaku remaja yang dinilai sudah tercela, atau berpacaran di kawasan Masjid Amirul Mukminin.
Saat diminta komentar mengenai banyak yang memanfaatkan Masjid Amirul sebagai tempat pacaran, Abu mengaku ini tidak bisa dibiarkan.
"Jangankan di dalam masjid, di luar masjid saja dilarang pacaran, tidak ada dalam ajaran agama itu pacaran," ujar Abu, Minggu (6/12/2015).
Ke Tribun, ia menegaskan Pemkot Makassar harus bertanggungjawab mengenai persoalan ini, dengan menurunkan Satpol PP Makassar berjaga di titik itu.
Bahkan, Abu Thoriq bersikap jika Pemkot tak berdaya menangani ini, FPI akan turun tangan.
"Kita siap wakafkan diri ini untuk melawan kemaslahatan," tambah Abu.