News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Atap Sekolah Ambruk 76 Siswa SD Tak Bisa Belajar di Kelas

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Diguyur hujan, atap galvalum SDN Bakung 4, ambruk.

Laporan Wartawan Surya, Imam Taufik

TRIBUNNNEWS.COM,  BLITAR - Nasib belajar 76 siswa SDN Bakung 04, Desa Bakung, Kecamatan Udan Awu, Kabupaten Blitar bakal tak jelas, menyusul ambruknya atap galvalum di sekolah tersebut, Jumat, (12/12/2015) sore.

Ruang kelas mereka tak bisa dipakai belajar karena rusak parah akibat tertimpa atap dan genting. Bahkan, meja dan bangkunya rusak berat.

Robohnya atap sekolah bersamaan hujan deras disertai angin Jumat sore..

Tak ada korban jiwa. Sebab, saat kejadian itu, sekolah sudah kosong karena musibah itu terjadi sekitar pukul 14.30 WIB.

Hariono Mpd, Kepala SDN Bakung mengatakan, sekolahnya terdiri tujuh ruangan. Terdiri, enam ruang kelas, dan satu ruang guru.

Dari tujuh ruangan itu, yang ambruk empat ruangan, yakni tiga ruang kelas, dan satu ruang guru.

"Kami nggak bisa bayangkan, jika kejadian itu berlangsung saat jam pelajaran. Untungnya, kejadian itu saat kondisi sekolah sudah sepi karena anak-anak sudah pulang," katanya ditemui di sekolahnya, Sabtu (12/12).

Saat kejadian itu, Hariono mengaku masih berada di sekolah. Namun, ia juga bersyukur karena saat kejadian itu, dirinya tak berada di ruangan guru, melainkan di musala.

"Saat itu, saya akan salat Ashar. Namun, mendadak saya kaget karena terdengar suara bruk. Ternyata, atap sekolah, yang terdiri galvalum dan gentengnya ambruk. Yang ambruk pertama kali, adalah atap di rungan kelas 4," tuturnya.

Pantuan Suryamalang.com, hingga Sabtu (12/12) siang, ambruknya atap sekolah itu belum dibersihkan total karena pihak sekolah masih takut.

Dikhawatirkan, kalau langsung dibersihkan, malah akan mengancam keselamatan pekerjanya. Sebab, sebagian atap galvalum itu, masih saling mengkait.

"Untuk sementara, kami membersihkan gentingnya dulu. Itu pun, para pekerjanya, tak kami perbolehkan masuk ruang kelas dulu, karena khawatir malah tertimpa atap," paparnya.

Ambruknya atap bangunan sekolah itu, membuat pihak sekolah heran. Sebab, atap gavalum itu baru dibangun tahun 2009 lalu, dengan anggaran DAK (dana alokasi khusus).

"Kami nggak paham penyebabnya. Apakah karena konstruksi gavalumnya yang kurang bagus, atau karena volume gavalumnya yang terlalu tipis, kami nggak tahu. Namun, semestinya, kalau sudah konstruksi galvalum, kan lebih kuat dibandingkan kayu. Namun, ini kok bisa ambruk, jangan-jangan ada yang salah pada konstruksinya," tegasnya.

Sabtu (12/12) siang, Totok Subihandono, Kadiknas Kabupaten Blitar, langsung mengecek ke lokasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini