Laporan Wartawan Banjarmasin Post Ramadhani
TRIBUNNEWS,COM, BANJARMASIN - Walaupun sudah menduga kuat indentitas dalam karung itu adalah Marsiah, tak membuat puas jajaran Sat Reskrim Polres Tanah Laut puas.
Kasat Reskrim Polres Tanah Laut AKP Ade Papa Rihi mengatakan, meski hasil identifikasi sidik jari korban dan visual dari keluarga diketahui identitasnya, pihaknya akan melakukan tes DNA.
"Tim DVI Mabes Polri akan melakukan tes DNA terhadap korban dan keluarga terduga korban agar hasil identifikasi lebih valid," kata Ade kepada Bpost online, Selasa (15/12/2015) siang.
Dikatakannya, proses identifikasi sangat penting, karena menentukan langkah penyidikan selanjutnya untuk mengetahui motif dan modus kasus ini.
"Makanya tes DNA dianggap perlu untuk lebih valid hasilnya. Setelah itu penyidikan senjutnya baru bisa kita tentukan ," jelasnya.
Selain itu, tes DNA dianggap perlu karena beberapa orang juga melaporkan terkait kehilangan keluarganya.
"Memang sejauh ini hasil forensik sudah mengarah ke nama Marsiah (35). Karena ada beberapa orang yang juga melaporkan adanya kehilangan anggota keluarga, maka kita tidak mau salah dan gegabah. Tes DNA akan memastikan itu," jelasnya lagi.
Hasil tes DNA diharap bisa cepat keluar mengingat saat ini kebetulan tim DVI Mabes Polri sedang berada di Mapolda Kalsel untuk memberikan pelatihan.
"Semoga cepat, doakan saja agar kasus ini pun bisa cepat terungkap," katanya.
Informasi adanya temuan mayat di bawah Jembatan Tiung, Jalan A Yani, Kecamatan Batuampar, Kabupaten Tanahlaut provinsi Kalimantan Selatan, Minggu (13/12/2015) sekitar pukul 16.30 Wita, sempat menghebohkan media sosial.
Saat ditemukan mayat terbungkus karung dan tergeletak begitu saja di semak-semak di bawah jembatan.