News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Golput di Pilwakot Denpasar Sampai 42 Persen, Berikut Alasannya

Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakapolresta Denpasar AKBP Nyoman Artana (kiri) saat memantau pemungutan suara di TPS 6, Pembungan, Sesetan, Denpasar, Minggu (13/12/2015).

Laporan Wartawan Tribun Bali, Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Golput pada pemilihan wali kota dan wakil wali kota Denpasar pada 9 Desember 2015 cukup besar.

Ketua KPU Denpasar, I Gede John Darmawan, menyatakan ada banyak faktor yang membuat pemilih tak menggunakan hak suaranya mencapai 42 persen.

"Ada faktor kebosanan, lalu kemarin ada Hari Raya Tilem. Jadi orang Denpasar yang aslinya bukan Denpasar pulang semua untuk sembahyang," ujar John saat ditemui di KPU Denpasar, Rabu (16/12/2015).

Ia tidak membantah kurangnya baliho, pamflet, spanduk, dan alat peraga kampanye (APK), membuat pemilih menjadi lesu.

"Tahun ini APK disediakan oleh KPU. Beberapa masyarakat menganggap kurang ramai mungkin. Tapi itu juga membuat kota enggak kotor sebenarnya," ucap John.

Dari total 409.946 daftar pemilih tetap di Kota Denpasar, hanya 236.394 orang yang menyalurkan hak suaranya atau hanya 57,64 persen saja.

Di pilwakot Denpasar, tercatat 232.128 surat suara sah dan 4.908 surat suara tidak sah dari 409.946 pemilih yang terdaftar.

Berdasar rekap C1, pasangan calon urut 1, IB Rai Dharmawijaya Mantra dan IGN Jaya Negara mendapatkan 82,20 persen suara.

Pasangan urut dua, Ketut Resmiyasa dan IB Batuagun Antara mendapat 5,46 persen suara dan urut tiga, Made Arjaya dan AA Ayu Rai Sunasri mendapatkan 12,34 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini