TRIBUNNEWS.COM, BALI - Pemakaman Katolik di Jalan Gunung Batukaru, Kelurahan Liligundi, Singaraja, Bali, longsor, Kamis (17/12/2015) pukul 23.30 Wita.
Empat mayat yang terkubur di pemakaman itu pun turut tergerus longsor bersama tanah dan tembok kuburan.
Hal ini tampak ketika masyarakat mulai melintasi jalan tersebut, Jumat (18/12/2015).
Longsornya pemakaman ini setelah hujan deras mengguyur wilayah Kota Singaraja dan sekitarnya selama lebih dari delapan jam.
Akibat derasnya hujan, tembok pembatas pemakaman yang berada lima meter lebih tinggi dari jalan tidak kuat menahan genangan air.
Tembok pun jebol dan longsoran tanah, tembok dan empat mayat menutup jalan.
Akibatnya jalan yang menghubungkan Kelurahan Liligundi dengan Desa Sari Mekar tidak dapat dilalui kendaraan.
“Kalau sudah tanah yang elevasinya sudah seperti ini mestinya jarak antara kuburan dengan pembatas harus diatur sehingga tidak mendesak tembok yang ada di tepi jalan ini kalau begini sitemnya bisa rawan, kalau hujan bisa jebol lagi,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, Ketut Yasa, Jumat (18/12/2015).
Evakuasi longsoran dari jalan kini masih menunggu evakuasi mayat dari pihak keluarga dan pengurus kuburan.
Jika mayat-mayat sudah dievakuasi maka pembersihan jalan baru bisa dilakukan.
“Kita bersama-sama melakukan pembersihan ini dari jalan sehingga bisa dilalui, karena ini terkait dengan kuburan dan ada mayat yang jatuh, kita sampaikan ke pengurus kuburan di sini supaya pihak keluarga segera datang dan mayat bisa dievakuasi dulu ke tempat yang lebih aman, ujar
BPBD kini masih menunggu datangnya alat berat untuk mengevakuasi longsoran yang menutupi jalan.
“Setelah bersih dari mayat kita bersihkan reruntuhannya dengan alat berat,” ucapnya. (*)