Laporan Wartawan Tribun Batam, Alvin Lamaberaf
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Partai Golkar Kepulauan Riau akan melaksanakan musyawarah daerah di Hotel Nagoya Mansion pada Sabtu (19/12/2015).
Wakil Ketua Golkar DPD II Kota Batam, Yun Wahyudi, mengatakan Musda Golkar Kepri besok akan menentukan arah partai berlambang pohon beringin dalam lima tahun ke depan.
"Harus dipahami kader Partai Golkar dan para pengurus Golkar Kepri, musda itu forum tertinggi untuk mengambil keputusan bagaimana menentukan arah partai lima tahun ke depan," ujar Wahyudi pada Jumat (18/12/2015).
Dalam musda nanti pengurus dan kader Golkar Kepri akan mengevaluasi hasil kerja partai selama lima tahun. "Musda nanti bisa kembalikan kejayaan Partai Golkar lima tahun ke depan dan evaluasi lima tahun sebelumnya," beber dia.
Wahyudi mengakui Partai Golkar secara nasional telah gagal. Terlihat dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2014, Golkar tidak mengusung capres dan cawapres.
"Saya sangat prihatin karena Golkar di Provinsi Kepri tidak ikut dalam pilkada, tidak mengusung calon, ini kegagalan. Padahal Golkar pemenang kedua pemilihan legislatif. Bahkan jumlah suara di Kepri kita pemenangnya. Kok Golkar tidak mengusung calon kepala daerah," sambung Wahyudi.
Ia meminta seluruh kader jangan sampai keliru memilih Ketua DPD I Golkar Kepri periode mendatang karena akan menentukan roda organisasi dalam lima tahun ke depan.
"Teman-teman yang punya hak suara ini dijadikan dasar-dasar pengambil keputusan. Pilih ketua yang bisa membawa perubahan, bawa partai ini ke depannya lebih bagus," tegas dia.
Ada beberapa calon ketua, namun tiga nama yang diajukan yakni Kamarudin Ali Ketua DPD II Golkar Kabupaten Lingga versi Aburizal Bakri; Ade Angga, Wakil Ketua DPRD Lingga; dan Ketua DPD II Golkar Tanjungpinang, Taba Iskandar.
"Saya imbau kepada para calon untuk berani sebagai kader memimpin Partai Golkar di provinsi. Perbaikan internal paling penting. Pola rekrutmen kader harus diperbaiki karena selama ini kesannya mementingkan orang yang dekat dengan penguasa padahal kader Golkar banyak. Ini manajemen partai, bukan perusahan. Jadi tidak ada suka atau tidak suka," imbuh dia.
Apabila Musda Golkar Kepri tidak dimanfaatkan secara baik, dapat dipastikan Partai Golkar menjadi partai kerdil di Kepri dan akan kalah pada Pileg 2019.
"Golkar terbelah dua itu fakta yang terjadi. Nilai Partai Golkar pada momen Pilkada Batam dan Kepri kali ini sangat lemah," tegas Wahyudi.