TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN – Sebanyak 3.334 ton beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang tersimpan di gudan Bulog Pamekasan, Madura, belum ditebus dan belum disalurkan ke masyarakat penerima manfaat.
Jika sampai akhir Desember 2015 pihak kepala desa (kades) tidak menebus raskin, maka 3.334 ton raskin ini dinyatakan 'hangus' dan tidak bisa disalurkan pada 2016
Kepala Bagian (Kabag) Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Pamekasan, Mohammad Fahmi, Senin (21/12/2015) mengatakan, beras yang belum ditebus itu milik sejumlah desa yang tersebar di 12 kecamatan di Pamekasan. Kecuali Kecamatan Galis, 100 persen desanya sudah menebus raskin.
Menurut Fahmi, dari 86.397 rumah tangga sasaran penerima manfaat (RTSPM) raskin di Pamekasan, sebanyak 18.143.370 kg.
Sementara raskin yang sudah ditebus sebanyak 14.808.630 kg atau 81,62 persen.
Dikatakan, dari 3.334.740 kg raskin yang belum ditebus itu, rinciannya, Kecamatan Kadur sebanyak 74.760 kg. Kecamatan Larangan sebanyak 158.760 kg. Kecamatan Batumarmar sebanyak 531.135 kg.
Kecamatan Pademawu 167.325 kg. Palengan sebanyak 235.035 kg. Kecamatan Pakong sebanyak 113.400 kg.
Selanjutnya Kecamatan Proppo 390.810 kg. Kecamatan Pasean 197.550 kg. Kecamatan Kota Pamekasan sebanyak 129.900 kg.
Kecamatan Pegantenan 378.915 kg. Kecamatan Waru 596.640 kg dan Kecamatan Tlanakan sebanyak 360.510 kg.
“Kami kurang paham, kenapa desa tidak menebus. Namun kami sudah kirim surat ke kecamatan agar mengingatkan kadesnya yang hingga kini masih terdapat raskin yang belum ditebus,” kata Fahmi.
Diungkapakan, raskin ini bantuan pemerintah pusat kepada warag yang kurang mampu.
Dan tentu warga mengharap serta menunggu kapan raskin ini didistribuksan kepada warga, karena dibutuhkan.
Fahmi menjelaskan, bila pada 31 Desember 2015 mendatang, raskin ini tidak ditebus, dikembalikan kepada negara.
Jika sudah dikembalikan, maka yang akan jadi korban, masyarakat miskin.