Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kalapas Kelas II A, Kerobokan Denpasar, Bali, Sunarto resmi dicopot usai bentrok ormas yang menyebabkan tahanan Lapas Kerobokan tewas dalam insiden tersebut.
Untuk sementara Sunarto dipindahkan dari Lapas Kerobokan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali.
"Saya digantikan Kalapas Karangasem, Kusbiantoro yang menggantikan," kata Sunarto, Senin (21/12/2015) di halaman Lapas Kerobokan, Denpasar.
Menurut Sunarto, pencopotan jabatannya itu merupakan perintah pimpinan. SK pencopotan itu turun kemarin sore adanya serah terima.
"Sementara ini di kantor wilayah, menunggu pusat akan melakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Sunarto diketahui dua bulan mengemban tugas sebagai Kalapas Kerobokan Denpasar.
Pengakuan Sunarto, sebelum insiden bentrok di Lapas Kerobokan, dirinya sudah mendapatkan informasi dan sudah melakukan pendekatan agar tidak ada gejolak.
"Sebelum masuk ke sini, saya sudah tahu. Tapi kan tidak bisa langsung menindak. Harus ada pendekatan supaya tidak ada gejolak," ujarnya.
Sunarto mengatakan ada banyak pressure atau tekanan dari luar terhadap petugas di dalam lapas.
"Ada pressure-pressure dari luar kepada petugas Lapas," tegasnya.
Apalagi menurutnya, petugas di dalam lapas juga seakan kewalahan menghadapi pengunjung atau pembesuk di dalam lapas. Khususnya, pembesuk dari ormas.
Dengan hanya dijaga empat orang, pembesuk bisa mencapai 50 orang hingga aeratusan orang.
"Karena itu, saya menganggap bahwa harus ada rolling petugas dan tahanan di Lapas Kerobokan. Karena jika bertahun-tahun, bisa jadi seperti ini," urainya.(ang)