News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dicopot Menkumham, Kalapas Kerobokan: Ada Pressure dari Luar Lapas

Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas gabungan dari Brimob, Polres Badung, Kodim TNI usai melakukan penyisiran di dalam Lembaga Pemasyarakat Klas IIA Denpasar, Lapas Kerobokan, Sabtu (19/12/2015). TRIBUN BALI/I NYOMAN MAHAYASA

Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga

TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Kalapas Kelas II A, Kerobokan Denpasar, Bali, Sunarto resmi dicopot usai bentrok ormas yang menyebabkan tahanan Lapas Kerobokan tewas dalam insiden tersebut.

Untuk sementara Sunarto dipindahkan dari Lapas Kerobokan ke Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali.

"Saya digantikan Kalapas Karangasem, Kusbiantoro yang menggantikan," kata Sunarto, Senin (21/12/2015) di halaman Lapas Kerobokan, Denpasar.

Menurut Sunarto, pencopotan jabatannya itu merupakan perintah pimpinan. SK pencopotan itu turun kemarin sore adanya serah terima.

"Sementara ini di kantor wilayah, menunggu pusat akan melakukan pemeriksaan," ungkapnya.

Sunarto diketahui dua bulan mengemban tugas sebagai Kalapas Kerobokan Denpasar.

Pengakuan Sunarto, sebelum insiden bentrok di Lapas Kerobokan, dirinya sudah mendapatkan informasi dan sudah melakukan pendekatan agar tidak ada gejolak.

"Sebelum masuk ke sini, saya sudah tahu. Tapi kan tidak bisa langsung menindak. Harus ada pendekatan supaya tidak ada gejolak," ujarnya.

Sunarto mengatakan ada banyak pressure atau tekanan dari luar terhadap petugas di dalam lapas.

"Ada pressure-pressure dari luar kepada petugas Lapas," tegasnya.

Apalagi menurutnya, petugas di dalam lapas juga seakan kewalahan menghadapi pengunjung atau pembesuk di dalam lapas. Khususnya, pembesuk dari ormas.

Dengan hanya dijaga empat orang, pembesuk bisa mencapai 50 orang hingga aeratusan orang.

"Karena itu, saya menganggap bahwa harus ada rolling petugas dan tahanan di Lapas Kerobokan. Karena jika bertahun-tahun, bisa jadi seperti ini," urainya.(ang)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini