Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Novi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapolda Kalimantan Barat, Brigjen Arief Sulistyanto, memerintahkan anggotanya memperketat pengamanan perbatasan Indonesia-Malaysia.
Semenjak kepemimpinannya produk-produk asal negeri jiran sulit didapat di pasar-pasar di Kalbar, namun Arief kembali menambah jumlah personel untuk memantau perlintasan bersama instansi terkait.
"Saya sudah menugaskan personel Polri sebanyak 65 sebagai petugas di perbatasan untuk membantu Bea Cukai guna mengantisipasi masuknya barang ilegal," ujar Arief di Polda Kalbar, Senin (21/12/2015).
Di antara 65 polisi yang ditugaskan Arief secara khusus itu ditempatkan di Aruk sebanyak 20 orang, Badau 20 orang dan Entikong sebanyak 25 orang.
"Tidak hanya membantu Bea Cukai, tetapi juga membantu Imigrasi. Terutama menangani perdagangan orang," tambah Arief sambil mengingatkan soal mobil liar asal Malaysia yang masuk ke Kalbar.
"Saya tidak mau ada mobil yang keluar masuk Kalbar-Malaysia terus tidak dicatat. Ini harus dicatat. Ini mengantisipasi masuknya mobil ilegal. Jangan sampai masuk ke Kalbar mobil sampai tidak pulang ke Malaysia dan ini tidak boleh terjadi," perintah dia.
Selagi menjabat Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri, Arief sudah akrab di pintu perbatasan di Entikong dan saat menyamar sebagai pengunjung ia melihat pengawasan di pintu perbatasan lemah.