News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

KontraS Sumut Investigasi Kematian Gidion Ginting Diduga Libatkan Oknum Polisi dan TNI

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat.

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumatera Utara menginvestigasi keterlibatan oknum polisi dan TNI yang diduga menganiaya Gidion Ginting.

"Kami sedang melakukan investigasi keterlibatan oknum polisi dan tentara agar bisa diketahui indikasi kuatnya keterlibatan oknum polisi dan tentara dalam kasus ini," ujar Koordinator KontraS Sumut, Herdensi Adnin, Rabu (23/12/2015).

KontraS berkomitmen mendorong proses penyelidikan kematian Gidion dilakukan polisi secara transparan serta terbuka, apalagi belum ada kejelasan alasan oknum polisi berada di lingkungan pasar.

"Mengapa oknum polisi terlibat dalam pengamanan di pusat pasar? Apa kapasitas JPS di pasar? Apakah melaksanakan tugas atau hanya individu? Institusi polisi harus memberikan penjelasan kepada publik," terang dia.

KontraS berharap Polresta Medan mengungkapkan kasus kematian Gidion secara transparan agar tidak menimbulkan kecurigaan yang tidak baik kepada Polresta Medan.

Sebelumnya diketahui, oknum polisi berinisial JPS diduga melakukan penganiayaan kepada pedagang bernama Gidion Ginting hingga meninggal dunia.

Brigadir JPS merupakan anak pedagang Sibarani sebelum terlibat cekcok dengan Gidion Ginting. Sehingga, Gidion dibawa oleh petugas keamanan ke pos jaga malam.

JPS disebut-sebut sebagai otak pelaku penganiayaan Gidion hingga meninggal dunia. Santer berkembang JPS menugaskan penjaga keamanan untuk membawa Gidion ke pos petugas jaga malam.

Pada Jumat (18/12/2015) sekitar pukul.16.30 WIB, pedagang pasar sentral dikejutkan karena Gidion tergeletak, tidak jauh dari pos jaga malam. Para pedagang langsung membawa dia ke Rumah Sakit Murni Teguh.

Dalam perjalanan ke rumah sakit, kader Perindo itu menghembuskan nafas. Karena itu, keluarga meminta untuk dilakukan autopsi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini