Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Slogan Bali Mandara (Aman, Damai, Sejahtera) menjadi pertanyaan sendiri bagi politisi Bali, Gede Pasek Suardika.
Menurut dia, adanya bentrok Ormas adalah pembuktian bahwa Pemprov Bali harus mengambil sikap terhadap hal ini.
Sebab, dampak bentrok di Lapas cukup membuat kekhawatiran terhadap Pariwisata di Bali.
"Pemprov harus nyata melaksanakan Bali Mandara. Dari keamanan, damai dan sejahteranya. Jangan hanya Mandara itu ditempel saja di tol-tol atau di tempat lainnya. Mandara itu, ya, begini ini ada persoalan seperti ini harus mampu mengatasi dan memberikan solusi," tegas Pasek usai mengujungi Lapas Kelas II A, Kerobokan, Badung, Denpasar, Bali, Kamis (24/12/2015).
Pasek mengaku, bahwa jika persoalan kemanan dengan berujung pembubaran ormas ialah juga kewenangan Pemprop Bali.
Dengan begitu, Pemprop mesti mengambil sikap.
Dia mencontohkan, dengan hal itu, Pemprov bisa saja melakukan pengamanan dengan melibatkan Polisi, Keamanan Lapas dan Pecalang.
Keamanan dan sarana keamanan untuk personil ditingkatkan.
"Lapas ini juga dihuni oleh orang asing. Jika orang asing menjadi korban, resikonya lebih lagi. Dengan Bali Mandara, keamanan untuk pecalang dan sisi teruna dan teruni harus dikuatkan," pungkasnya.
Hingga saat ini, Lapas Kerobokan dihuni sekitar 991 Napi. Jumlah tahanan itu dari 22 negara di seluruh Dunia. (ang)