TRIBUNNEWS.COM - Penemuan perahu besi di dasar Situ Cileunca kembali mengingatkan warga Kecamatan Pangalengan pada sebuah kisah mengenai perahu besi pembawa rombongan warga Belanda yang karam di Situ Cileunca, awal tahun 1900-an.
Perahu besi tersebut ditemukan warga di dasar Situ Cileunca, beberapa puluh meter dari menara pengawas, yakni di bagian terdalam danau pada 19 November 2015.
Saat itu, danau sedang surut karena sedang dilakukan perbaikan di beberapa titik bangunan bendungan.
Tokoh warga Kampung Cibeunying, Desa Warnasari, Kecamatan Pangalengan, lokasi perahu tersebut ditemukan, Dedi Sandi, mengatakan penemuan perahu besi ini membuat heran warga setempat.
"Berkali-kali Situ Cileunca surut karena kekeringan atau sengaja disurutkan saat ada perbaikan."
"Tapi, sebelumnya tidak pernah terlihat adanya bangkai perahu itu. Baru kali ini saja terlihat," kata Dedi yang merupakan Ketua RW 9 tersebut saat ditemui di tepi Situ Cileunca, Jumat (25/12).
Bagian depan perahu ini, katanya, terlihat jelas menjulang dengan kemiringan 90 derajat di antara kubangan lumpur.
Warga sekitar pun kemudian mendatanginya dan memastikan bahwa benda tersebut merupakan sebuah perahu besi.
Perahu berukuran panjang 1,8 meter ini pun diangkat bersama-sama oleh warga, sambil ditarik menggunakan kawat sling.
Setelah terangkat, perahu berbobot sekitar 500 kilogram ini disimpan di Camp Ground Citere di tepi Situ Cileunca.
"Perahu ini disimpan di Camp Ground Citere karena warga percaya tempat ini adalah tempat asal perahu ini."
"Dulu, Citere merupakan hotel yang dibangun pada zaman Belanda, ada dermaga dan ruang mesin kapal juga. Tapi, kapalnya tidak pernah ditemukan, baru sekarang ditemukan," katanya. (Sam)