Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Subur Dani
TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Musibah maha dahsyat yang terjadi 11 tahun silam, masih terpatri di hati dan ingatan masyarakat Aceh.
Salah satunya Supriyanto warga Pante Riek, Banda Aceh. Sabtu (26/12/2015) pagi, Supriyanto bersama anaknya menziarahi kuburan massal Ulee Lheue, Banda Aceh.
Dengan mata berkaca-kaca usai berdoa, Supriyanto coba bercerita bagaimana saat ia digulung gelombang tsunami, 26 Desember 2004 silam.
"Saya saat itu di Ulee Lheue, saya terbawa arus hingga ke Gudang Kurnia di Lamteumen. Jauh sekali saya dibawa arus, dari sini (Ulee Lheue) hingga ke Lamteumen," kata Supriyanto.
Dalam musibah tersebut, ia kehilangan istri dan dua anaknya.
"Saya tetap teringat mereka, walaupun kini saya telah berumah tangga lagi. Tapi insya Allah doa selalu kita kirim, saya tetap ikhlas," katanya.
Sementara itu Gubernur Aceh Zaini Abdullah menziarahi kuburan massal Ulee Lheue, Sabtu (26/12/2015) pagi.
Gubernur beserta rombongan menziarahi kuburan massal dalam rangka mengenang 11 tahun tsunami Aceh.
Didampingi Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa'aduddin Djamal, Wali Kota Bogor Bima Arya, dan sejumlah Kepala SKPA, Zaini ikut menaburkan bunga di kuburan massal, setelah mendengar tausiah singkat dari Tgk Muraslin Basyah.
Saat ini, Gubernur beserta rombongan telah tiba di Masjid Rahmatullah Lampuuk, Aceh Besar untuk mengikuti puncak peringatan 11 tahun tsunami Aceh.