Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Lampung, Wakos Gautama
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Padri, mantan karyawan di gudang sosis, mengakui telah mencuri 64 dus sosis di tempatnya dulu bekerja.
Ia beralasan melakukan hal tersebut karena tidak punya uang untuk membiayai kebutuhannya sehari-hari.
“Uang hasil jual sosis saya pakai untuk makan. Saya kan saat ini menganggur tidak punya penghasilan,” ujar dia, Rabu (30/12/2015).
Satu dus sosis, Padri jual seharga Rp 200 ribu. Uang hasil jual sosis ia bagi dua dengan rekannya Asep.
Menurut Padri, mereka bisa mencuri sosis di dalam gudang menggunakan kunci duplikat.
“Yang menduplikat kuncinya si Asep karena dia kan masih kerja di gudang itu,” tuturnya.
Asep mengakui yang menduplikat kunci gudang.
Asep mengatakan, kunci gudang ditaruh di dekat gudang dan bisa dipakai siapa saja.
“Saya ambil kunci lalu saya duplikat,” ujar Asep yang mengaku sudah dua tahun bekerja di gudang tersebut.
Kapolsek Kedaton, Komisaris Handak Prakasa Qalbi mengatakan, keduanya memang sudah merencanakan aksi pencurian itu.
Hal ini diketahui dari inisiatif menduplikat kunci gudang.
Asep bertugas mengambil kunci gudang lalu menduplikatnya.
Setelah mengantongi kunci duplikat, Asep dan Padri datang ke gudang pada dinihari.
Mereka membuka pintu gudang pakai kunci duplikat.
“Mereka lalu mengambil 64 dus sosis di gudang tersebut. Mereka mengangkutnya memakai mobil sewaan,” papar Handak, Rabu (30/12/2015).
Pemilik gudang baru mengetahui kehilangan sosisnya pada pagi hari.
Handak mengatakan, korban mengalami kerugian senilai Rp 20.480.000.
Handak menuturkan, kedua tersangka tidak hanya sekali mencuri sosis dari gudang tersebut.
“Keterangan korban, sudah tiga kali gudangnya kebobolan. Kami duga mereka inilah pencurinya,” ucap dia.(*)