Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ada dua hal yang akhirnya membuat I Made Budiasa, saksi dalam sidang lanjutan pembunuhan Engeline C Megawe, curiga dan yakin Engeline dikubur di pekarangan belakang rumah.
Kecurigaan itu, dikarenakan informasi dari Agus, Susiani dan Handono apabila Engeline merupakan sosok bocah pendiam dan tidak dapat sembarangan berbaur dengan orang yang tidak dikenalnya.
"Bahkan, saat ada orang yang akan memboncengnya untuk diantarkan sekolah, Engeline tidak pernah mau," ucap Budi Dukun kepada Majelis Hakim, Selasa (5/1/2016).
Kecurigaan itu bertambah, dengan tidak adanya faktor pendukung lainnya yakni adanya hujan, sehingga ada kemungkinan Engeline yang dikabarkan hilang, hanyut terbawa aliran sungai.
"Saya sudah cek hingga ke ujung sungai memang tidak ada," ungkapnya.
Lantas dengan begitu, Budi pun menintrogasi Agus kembali, mengatakan bahwa di mana Engeline dibunuh atau dihilangkan ke mana.
Namun, Agus nampak psikisnya terlihat santai, dan tidak nampak gugup. Hanya saja, dirinya tetap curiga jika Engeline berada di dalam rumah.
"Usai sembahyang, pada tiga hari sebelum Engeline ditemukan, saya mendapat bisikan jika Engeline di dalam rumah. Akhirnya, saya bicara ke Pak Dewa Raka supaya membantu ke dalam menemukan Engeline," pungkasnya.
Alhasil, tiga hari setelah dirinya bersembahyang itulah, Engeline ditemukan dan benar dikubur, sesuai dengan bisikan usai dirinya Sembahyang sesuai keyakinan Hindu, bahwa diletakkan di dekat tembok dan berada di Kaja Kangin (Tenggara dalam bahasa Bali).
"Kami berdua (dengan Dewa Raka) sempat menciumi dan tercium bangkai mayat. Tapi, hanya sesekali. Informasi itulah yang sampai ke pimpinan saya, dan akhirnya mengadakan pemeriksaan ulang di TKP," ujarnya.