News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Personel Polresta Medan Bakal Duduki Kampung Kubur Mulai Besok

Penulis: Jefri Susetio
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penggerebekan Kampung Kubur oleh petugas gabungan Polresta Medan dan jajaran Kodam I Bukit Barisan pada Jumat (8/1/2016) sore.

Laporan Wartawan Tribun Medan, Jefri Susetio

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Personel gabungan Polresta Medan dan Kodim 02/01 BS akan kembali menggerebek sekaligus menduduki Kampung Kubur di Medan Petisah, Sumatera Utara, Sabtu (9/1/2016).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Medan, Komisaris Polisi Aldi Subartono, mengatakan penggerebekan di Kampung Kubur berikutnya untuk memberangus praktik perjudian maupun peredaran narkoba.

"Tadi pagi Kapolresta Medan sudah rapat bersama. Artinya, melaksanakan koordinasi bersama Pemkot Medan, dan Dandim 02/01 BS. Mungkin, besok kembali dilakukan penggerebekan dan menduduki kampung ini," ujar Aldi kepada wartawan di Kampung Kubur pada Jumat (8/1/2016).

Dia menambahkan, rencananya Polresta Medan, Pemkot Medan dan Dandim 02/01 BS akan membuat pos jaga di dalam Kampung Kubur selama tiga bulan penuh.

"Untuk personel yang diturunkan di Kampung Kubur bisa tanya langsung ke Kapolresta Medan karena personel gabungan. Besok buat pos untuk menduduki Kampung Kubur," kata dia.

Wartawan Pernah Ditembak

Tiga wartawan media online, yakni Nicolas Saragih, Arifin dan Fahrizal, ditembak pria berbadan gelap dari jarak dua meter saat meliput penggerebekan terduga pelaku begal di Kampungkubur pada Minggu (29/11/2015), sekitar pukul 05.30 WIB.

Nicolas Saragih mengalami luka tembak di keningnya, sedangkan Arifin (34) terluka di dagu dan Fahrizal (25) cedera di leher kiri.

Sebelum penggrebekan, seorang pria tiba di Polsek Medan Baru, mengaku sebagai korban begal dan motornya raib, lalu Nicolas bersama delapan wartawan menuju Kampungkubur bersama sejumlah personel polisi.

Tidak berapa lama tiba di lokasi mereka berpencar dan Nicolas, Arifin dan Fahrizal bersama satu anggota polisi Kenop Tarigan melihat terduga pelaku begal mendorong motor pelapor.

"Kami bertiga, sama satu orang polisi marga Tarigan. Jadi waktu sudah disebar melihat ada satu terduga begal mendorong sepeda motor ke dalam rumah. Setelah itu, kami berteriak "woi" sembari mendatangi," cerita Nicolas di UGD Rumah Sakit Polda Bhayangkara.

Tatkala tiga wartawan bersama satu polisi mengejar terduga pelaku begal itu masuk ke gang kecil, pelaku balik meneriaki Nicolas sebagai pencuri sehingga warga mengepung satu polisi dan tiga wartawan.

"Waktu kami berteriak woi dan satu terduga pelaku menjatuhkan sepeda motor dan lari ke dalam gang. Setelah itu, kami dibilang maling, dikeroyok dan kami bertiga ditembak warga berkulit hitam dari jarak dekat. Jaraknya ada dua meterlah. Kalau saya ditembak di kening," imbuh dia.

Setelah menerima tembakan di kening, pelaku menembak dua wartawan lainnya dan mereka hampir menerima luka tembak di kepala.

"Jaraknya cuma dua meter, pada tembakan pertama saya bisa menghindar. Tapi, tembakan kedua kening saya kena peluru dan saya sempat terjatuh karena darah yang keluar cukup banyak," kata Nicolas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini