Laporan Wartawan Tribun Manado, Ferdinand Ranti
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Tim SAR gabungan terdiri dari TNI dan Polri terus berupaya mengevakuasi Marthen Suatan (38), penggali sumur yang tertimbun longsoran dinding sumur di kedalaman 17 meter.
Pantauan Tribun Manado, Selasa (12/1/2016), tim sempat melakukan evakuasi melalui vertical rescue di mana seorang petugas diturunkan ke dalam sumur untuk mengangkut Marthen namun rupanya kesulitan.
Seorang petugas mengatakan, saat masuk ke dalam sumur ia merasa was-was karena dinding sumur sudah retak-retak dan tubuh Marthen kemungkinan besar tertimpa dinding sumur yang roboh.
"Waktu saya turun di bawah sumur, keadaan di dalam berlumpur dan gorong-gorong menutupi sumur," kata petugas SAR Manado, Ferdy Sumampow pada Senin (11/1/2016).
Waktu di dalam sumur, Ferdy mencari korban tapi tak berhasil menemukan tubuh korban.
"Di dalam sumur ia tidak bisa banyak bergerak karena gorong-gorong (dinding sumur) di dalam sudah retak jadi sudah tidak bisa banyak gerakan takutnya ada longsor susulan. Saya pertama turun dan kedua kali senior saya yang turun," tambah dia.
Untuk menghindari dinding sumur ambrol dan menutupi lubang, tim SAR membuat skenario lain mengevakuasi Marthen, caranya dua ekskavasi menggali tanah sekeliling sumur dan sampai saat ini sudah mencapai lebih 10 meter.
Ketua RAPI Sulut, Steven Malonda, mengatakan sejak kemarin pencarian dilakukan tapi sulit karena kedalaman sumur kurang lebih 17 meter.
"Korban tertimpa gorong-gorong. Apabila gorong-gorong itu digoyang maka akan ambruk dan membahayakan tim SAR yang melakukan pertolongan. Maka dari itu berkoordinasi dengan pemerintah dan tim SAR gabungan meminta bantuan alat berat," jelas Steven.
Steven menjelaskan kedua ekskavator diterjunkan untuk menggali tanah sekeliling sumur sampai kedalaman 17 meter.
"Penemuan korban sangat sulit untuk di predikasi. Kita akan terus berupaya mencapai sampai kedalaman 17 meter," beber dia.