Laporan Wartawan Banjarmasin Post Ramadhani
TRIBUNNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kasus penyakit demam berdarah terjadi di hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan.
Bahkan, RS di Banjarmasin diserbu pasien dari luar daerah karena membludaknya pasien penyakit demam berdarah di daerah.
Seperti terlihat di RS Suaka Insan Banjarmasin, sebagian pasien demam berdarah yang dirawat berasal dari luar Kota Banjarmasin.
Jefrili (16), siswa kelas 9 SMPN 1 Kotabaru, Kabupaten Kotabaru inu sudah empat hari terserang demam berdarah dan harus dirawat di Banjarmasin.
Sang bibi, Li Oe Yit yang menjaga Jefrili mengatakan, pihak keluarga terpaksa membawa Jefrili ke Banjarmasin karena di rumah sakit di Kotabaru sudah membludak pasien demam berdarah.
"Aduh yang dirawat sampai di selasar. Sampai ada bikin tenda darurat juga. Makanya kemarin tidak pikir panjang langsung bawa ke Banjarmasin saja, kebetulan ayahnya kerja di Banjarmasin juga," katanya Kamis (21/1/2016) siang.
Begitu pula pasien demam berdarah lainnya, Melli CW (9) warga Desa Angsau Kabupaten Pelaihari yang sudah sepekan ini dirawat di RS Suaka Insan.
"Anak saya dirujuk dokter dari Pelaihari, karena ada gejala tipes tapi tidak sembuh-sembuh. Begitu sampai sini dinyatakan kena demam berdarah," kata sang buda Andreati Priyatmi (49).
Yang parah, kata Priyatmi adik dari Melli yang masih berusia 3 tahun juga diduga kena demam berdarah.
"Adiknya Melli juga lagi sakit, gejalanya sama kaya Melli, panas tinggi dan lemas. Kayanya mau dibawa ke Banjarmasin juga sama kakak saya yang menjaganya di Pelaihari," katanya.
Direktur RS Suaka Insan Dr dr AJ Djohan MM menyebut, peningkatan pasien DBD terjadi sejak November 2015 silam.
"November 2015 ada 31 pasien, Desember sempat turun 26 pasien, tapi Januari 2016 meningkat luar biasa. Hingga semalam, sudah 59 pasien yang kami tangani," katanya.