Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Argawa
TRIBUNNEWS.COM, TABANAN – Berbekal tali plastik I Made Wirata (48) melilitkannya di leher, lalu gantung diri di pohon kakao dan mayatnya ditemukan pada Rabu (20/1/2016).
Warga Banjar Punggang, Desa Jelijih Punggang, Pupuan, Tabanan, Bali itu memilih mengakhiri hidupnya karena sakit hati setelah adu mulut dengan anaknya yang baru dibelikan mobil baru tapi menenggak minuman keras.
Mayat Wirata ditemukan sekitar pukul 06.30 Wita oleh Ni Wayan Juni Artini (28).
Kapolsek Pupuan, AKP I Wayan Sidin, mengatakan polisi masih menyelidiki dorongan Wirata memilih bunuh diri tak tauh dari kandang ayam miliknya.
“Persoalannya tidak jelas, namun korban dan anaknya sempat cekcok saat dilihat minum minuman keras,” kata Sidin.
Wirata sempat pamit kepada istrinya, Ni Wayan Karnasih (38) untuk pergi ke kandang ayam pada Selasa (19/1/2016) sekitar pukul 23.00 Wita, namun sampai pagi tak balik ke rumah.
"Korban dikira menginap oleh istrinya di kandang ayam," jelas Sidin.
Sekitar pukul 06.30 Wita, Artini dalam perjalanan menuju kandang ayam melihat tubuh Wirata sudah tergantung di pohon kakao, segera ia melapor ke Sumiati (30) dan memberitahu warga lainnya.
Petugas Polsek Pupuan segera ke lokasi dan menurunkan korban yang sudah meninggal dan berdasar hasil visum tak ada bekas kekerasan, kecuali bekas tali yang menjerat lehernya.
"Selanjutnya pihak keluarga membawa mayat korban ke rumah duka dan menolak untuk diautopsi dan menerima sebagai musibah," papar Sidin.