Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG- Pemilik rumah makan padang di Jalan Kusuma Wardani, Dahlan, mendatangi Polda Jateng melaporkan hilangnya anak asuhnya.
Anak asuhnya bernama Wismawati (30) hilang dari rumah bersama suaminya, Andri Pebrianto (32) dan anaknya yang masih berumur lima tahun, Afnan Nismara Saadan.
"Dia sudah saya rawat sejak kecil, jadi sudah seperti anak kandung saya sendiri," kata Dahlan ditemui Tribun Jateng di rumah makannya, Jumat (22/1/2016).
Dahlan mengatakan, anaknya pamit hendak ke Padang bertemu dengan orang tua kandungnya pada Oktober 2015 lalu.
Namun ternyata, orang tua dari Wismawati di Padang justru menanyakan kenapa nomor handphone anaknya tidak aktif.
"Dia pamit ke Padang mau ketemu orang tuanya, kami tidak curiga. Justru orang tuanya di Padang menelpon ke saya kenapa handphone Isma (Wismawati) tidak aktif."
"Saya jelaskan kalau dia pulang ke Padang, ternyata Isma tidak pernah sampai ke Padang," kata Dahlan.
Dahlan menceritakan, sebelumnya Isma dan suaminya berjualan nasi padang di daerah Sampangan, Gajahmungkur.
Namun pada Oktober 2015, hari sebelum kepergian, Isma memasak banyak rendang.
"Alasannya buat hajatan di rumah mertuanya di , Jalan Manggis, Semarang Selatan. Memang selama ini Isma ikut mertuanya," kata Dahlan.
Beberapa saat setelah kepergian Isma, barulah diketahui tak ada hajatan di rumah mertuanya.
Barang barang di rumah kontrakan tempat Isma dan suami berjualan masakan padang juga telah kosong dan dijual ke tetangga.
"Rendangnya dibawa pergi juga," katanya.
Dahlan takut anaknya ikut bergabung dengan organisasi Gafatar.
"Saya takut dia ikut gabung (Gafatar), makanya saya laporan ke Polda Jateng. Tapi dari nama nama anggota Gafatar yang akan dipulangkan, tidak ada nama anak saya," katanya.
Dahlan mengatakan, sebelum pergi, suami dari Isma membeli peralatan kebun seperti arit dan cangkul. Keterangan itu didapat Dahlan dari tetangga Isma.