Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Angesta Romano Yoyol, mengatakan, tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Bandung cukup mengkhawatirkan.
Pelaku curanmor tak lagi menyasar sepeda motor yang terparkir di pinggir jalan melainkan sudah berani masuk ke dalam rumah.
"Pelaku sekarang pakai senjata api makanya kami sudah tidak main-main untuk menangani kasus ini," kata Yoyol kepada wartawan di Graha Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1/2016).
Setelah dipelajari setahun lebih, ujar Yoyol, angka kejahatan curanmor di Kota Bandung sangat kritis.
Sementara kejahatan di Bandung tentang geng motor dan rampok sudah berhasil ditekan.
"Kasus curanmor di Kota Bandung itu bisa lima sehari. Nah sekarang ada pos mobile, kasusnya berkurang menjadi dua per hari. Makanya kami terus berupaya menekan dengan inovasi yang kami lakukan," kata Yoyol.
Dikatakan Yoyol, 70 persen kasus curanmor di Kota Bandung semuanya terjadi di komplek dan permukiman, sisanya terjadi di tempat parkir.
Itu mengapa Polrestabes Bandung melakukan inovasi dengan menerapkan kampung zona aman.
"Jam rawan curanmor di permukiman dan komplek itu sekitar jam 21.00 WIB sampai jam 04.00 WIB. Nah dengan kampung zona aman itu membuat satpam komplek itu aktif. Yang dulunya pintu masuk lima atau enam djadikan satu. Hanya satu pintu keluar dan masuk. Lainnya ditutup pakai portal," kata Yoyol.