Laporan Wartawan Jogja, Khaeur Reza
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Eka Aryawan tetap serius menggugat secara perdata lima pedagang kaki lima Gondoman, Yogyakarta, sebesar Rp 1,1 miliar jika tak segera angkat kaki.
Eka adalah pemegang kekancingan atau hak pakai tanah keraton yang letaknya di Gondoman dan kini menjadi lokasi lima pedagang kaki lima yang ia gugat.
Tak menutup kemungkinan Eka akan membatalkan gugatannya di Pengadilan Negeri Yogyakarta, sepanjang lima pedagang angkat kaki dari tanah yang menjadi sengketa itu.
"Yang penting tanah ini dikosongkan dulu. Artinya, kalau begitu kan ada itikad baik. Kosongkan dulu, ini urusan keadilan," ujar Oncan Poerba, kuasa hukum Eka, Kamis (21/1/2016).
Masalah ini sudah sejak lama diselesaikan secara kekeluargaan dan melalui berbagai macam langkah, namun tidak pernah mencapai kata sepakat sehingga akhirnya Eka melayangkan gugatan ke pengadilan.
Selain lima pedagang kaki lima yang digugat, saat ini masih ada dua pedagang lain yang menempati tanah tersebut namun akhirnya dapat diselesaikan secara kekeluargaan.
"Mereka bisa kita tata, kita beri tali asih, kan sudah enak kita selesainya," imbuh Oncan.
Menurut dia, memindahkan pedagang kaki lima dari lokasi sekaligus untuk membantu pemerintah kota menata kota. "Damai oke, tapi kosong dulu, tunjukkan itikad baik," tegas Oncan.
Gugatan Eka terhadap lima pedagang sudah sejak Agustus 2015, namun beberapa usaha untuk menyelesaikan masalah ini gagal, sekali pun pihak keraton turun tangan, dan kasus ini masih di Pengadilan Negeri Yogyakarta.
Majelis hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta pada Kamis (21/1/2016) meninjau langsung tanah yang disengketakan oleh Eka tersebut.