News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Buku Pelajaran Berisi Radikalisme Ditemukan di TK Pertiwi

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI: Mukani, guru SMA Negeri 1 Jombang menunjukkan halaman buku pelajaran Agama Islam yang di dalamnya terdapat materi radikalisme Islam ala ISIS.(sutono)

Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Buku pelajaran agama Islam mengandung unsur ajaran radikal di Yayasan Taman Kanak-kanak Pertiwi di Jalan Landak Baru, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (23/1/2016).

Ketua Dewan Pendidikan Sulawesi Selatan, Dr Suryadi Culla, mengatakan pemerintah telah kecolongan terkait ditemukannya buku tersebut.

"Pemerintah sudah kecolongan terkait masalah ini, pengawasannya lemah karena buku itu tidak mungkin bisa lolos kalau pengawasannya ketat," kata Suryadi pada Minggu (24/1/2016).

Suryadi melanjutkan, penemuan buku ini menjadi peringatan bagi pemerintah khususnya Dinas Pendidikan untuk menelisik lebih jauh terkait isi buku tersebut.

"Jangan terima begitu saja segala jenis buku yang masuk, perlu ada penelusuran terkait isinya karena itu akan berpengaruh terhadap pembentukan kepribadian anak secara langsung," beber dia.

Lanjut Suryadi, buku yang ditemukan di TK tersebut sangatlah rawan dan sensitif untuk anak-anak.

"Ini sangat berbahaya karena akan tertanam dalam pikiran dan jiwa anak-anak jika penyampaiannya tidak benar, apalagi ini terkait masalah agama," kata Suryadi.

Suryadi berharap agar pemerintah tidak tinggal diam terkait hal ini, dan segera mengambil tindakan dengan memeriksa dan menarik semua buku yang dianggap tidak layak.

"Buku tersebut harus segera ditarik dari seluruh sekolah, jangan lagi berpikir lama. Pengawasan juga harus diperketat karena itu bukan yang pertama kali terjadi, buku lain yang menyangkut aspek moralitas, maupun radikalisme sudah sering ditemukan," ungkap dia.

"Pengawasan dari satuan pendidikan seperti guru juga harus dibenahi, sebelum mengajarkan kepada siswa, guru juga harus mempelajarinya dulu," tambah Suryadi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini