Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Ada fakta menarik dari pengakuan Randi (21) tersangka pengeroyokan, perampasan sepeda motor dan jambret.
Pada umumnya korban yang diincar adalah warga keturunan Tionghoa.
Alasannya, Randi pernah sakit hati saat masih bekerja pada salah seorang warga keturunan.
"Gaji saya tidak dibayar. Padahal saya sudah bekerja sesuai dengan perintahnya," ungkap Randi yang ditemui di Mapolsek Senapelan, Jum'at (29/1/2016).
Sakit hati itulah yang menjadikannya lebih banyak mengincar warga keturunan baik merampas sepeda motor, maupun menjambretnya.
"Awalnya keliling dulu menggunakan sepeda motor. Kalau udah nampak sasaran langsung dipepet dan dirampas sepeda motornya," terang Randi.
Pengakuan Randi terbukti dari beberapa laporan kasus kejahatan yang dilakukanya.
Menurut Kanit Reskrim Polsek Senapelan, Ipda Abdul Halim pada umumnya yang menjadi korban warga keturunan.
"Ya, terakhir tersangka menusuk korban menggunakan obeng, kemudian merampas sepeda motornya. Korban adalah warga keturunan," ujar Halim.
Randi kerap beraksi dengan abangnya bernama Randa yang kini masih diburu.
Keduanya setidaknya dari data awal polisi, sudah beraksi di 10 lokasi di wilayah hukum Kota Pekanbaru. (*)