Laporan Wartawan Tribun Jabar Mega Nugraha
TRIBUNNEWS.COM, PURWAKARTA - Menerima SMS dari warganya di Kampung Panenjoan Desa Salam Mulya Kecamatan Pondok Salam tidak mampu beli beras, Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi langsung turun tangan.
Tidak main perintah pada bawahannya, ia justru terjun langsung bahkan dia memikul sendiri beras seberat 50 kilogram itu untuk dan diantarkan pada sang pelapor, yang belakangan diketahui bernama Uris (60) dan istrinya, Karsem (55).
Benar juga, pasangan Uris dan Karsem tergolong warga miskin yang tinggal di gubuk berukuran 3x5 meter beralas tanah, berdinding bambu dan beratap genting.
Mereka tinggal bersama dua anak mereka, Abidin (23) dan Dedeh (28) serta satu orang cucu.
"Sejak saya sakit, saya susah cari nafkah untuk bisa hidupi keluarga. Raskin termasuk barang mewah bagi kami," ujar Uris menceritakan nasibnya pada Dedi.
Anaknya, Abidin yang masih muda itu, baru di PHK dari pekerjaannya. Ia menganggur.
Sedangkan Dedeh, anaknya yang lain, baru ditinggal suami karena pacaran lagi dengan perempuan lain.
"Saya lagi cari kerja, susah sekali. Kemarin baru di PHK. Setiap hari tinggal disini atau kadang-kadang tinggal di rumah kakak kami yang ada di depan, tidak jauh dari sini," ujar Abidin yang ditimpali dengan pengakuan kakaknya, Dedeh.
"Saya janda. Ketika anak saya besar, usia 4 tahun, suami saya meninggalkan saya. Setiap hari saya tinggal disini," ujar Dedeh.
Pengakuan mereka, keterbatasan ekonomi membuat mereka kesulitan membeli beras. Itu kenapa Uris mengaku beras miskin (raskin) dari pemerintah termasuk barang mewah.