Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Kasus jual beli ginjal mencuat setelah Bareskrim Mabes Polri menangkap tiga tersangka asal Jawa Barat yang mengiming-imingi uang puluhan juta kepada warga miskin yang hendak menjual ginjalnya.
Penelusuran Tribun Jabar, setidaknya dua warga Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, diketahui menjual ginjalnya melalui AG, satu dari tiga tersangka.
Pendonor ginjal tersebut mengantongi puluhan juta setelah menjual satu dari dua ginjalnya kepada para sindikat mafia ginjal yang kliennya adalah warga negara Indonesia dan warga negara asing.
Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Hasan Sadikin, Nucki Nursjamsi Hidajat, menjelaskan tak ada dampak bagi pendonor satu ginjal kepada pasien yang membutuhkan.
Menurut dia, setiap manusia tetap bisa hidup normal meski hanya memiliki satu ginjal.
"Tidak ada (dampak, red) kalau ginjal fungsinya baik ya normal saja ya. Karena dengan satu ginjal manusia tetap bisa hidup (normal, red)," jelas Nucki melalui sambungan telepon pada Senin (1/2/2016).
Nucki berujar, tak ada kaitannya mereka yang memiliki satu ginjal bakal kelelahan, seperti disampaikan EM (39), korban mafia ginjal yang sudah kehilangan satu ginjalnya.
"Ginjal kita sedemikian baiknya (berfungsi, red) sehingga dengan ginjal satu tetap bisa normal. Dan banyak pendonor yang tidak ada apa-apa," beber dia.
Kendati begitu, Nucki mengimbau penerima dan pendonor ginjal tidak sembarangan melakukan operasi transplantasi ginjal. Jika menyalahi aturan makan akan membahayakan penerima donor.
"Untuk orang gagal ginjal harus terima donor ginjal dari keluargnya. Begitu juga pendonor itu tidak bisa sembarangan memberikan ginjal kepada orang lain," kata Nucki.
Dokter spesialis penyakit dalam, dr Rudi Wisaksana, sp.PD, juga mengatakan hal serupa. Sebab ada kekhawatiran adanya ketidakcocokan atau upaya pemaksaan terhadap calon pendonor.
"Makanya transplantasi biasanya diminta dari keluarga tapi kalau memang tidak cocok mungkin cari dari yang lain tentunya dengan prosedur yang ketat dan proses seleksi tim dokter resmi," kata Rudi kepada wartawan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung, Sabtu (30/1/2016) pekan lalu.
Menurut Rudi, pendonor tetap bisa hidup normal meski hanya memiliki satu ginjal.
Hal tersebut tidak mempengaruhi usia manusia, karena yang terpenting satu ginjal itu harus berfungsi di atas 10 persen.
"Ginjal berfungsi itu jika fungsinya masih di atas 10. Dua ginjal juga Kalau fungsi di bawah 10 persen baru badan kita mengalami gejala," kata Rudi.