Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Novi Saputra
TRIBUNNWEWS.COM, SINGKAWANG - Sebanyak 30 orang warga Singkawang mestinya memperoleh Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Kepala Cabang Kantor Pos Indonesia Singkawang, Iskandar mengatakan, mereka menolak karena rasa malu di masyarakat, sebab kartu ini disubsidi oleh pemerintah.
“Mereka merasa mampu untuk membayar sendiri, jadi ketika diantarkan justru ditolak ,” kata Iskandar di Singkawang, Rabu (3/2/2016).
Terkait pendistribusian KIS, Iskandar menyebut tahap pertama PT Pos Indonesia berhasil menghantarkan 9.042 KIS dari seharusnya 9.326, tahap kedua sebanyak 44.837 KIS dari 44.936 KIS.
Ada beberapa penyebab tidak terantar seperti penerima tidak dikenal, pindah alamat, meninggal dunia dan ditolak.
"Kita bahkan mengantar kartu KIS ke perbatasan Indonesia Malaysia, jangan ragukan kemampuan kami,” kata Iskandar dikantor BPJS Kesehatan cabang Singkawang, Rabu (3/2/2016).
Kepala Kantor Cabang BPJS Kesehatan Singkawang Mardani menuturkan untuk mensukseskan program pemerintah ini, pihaknya telah menyiapkan posko pengaduan.
Setiap ada gangguan dilapangan masyarakat pengguna kartu kesehatan ini dapat segera mendatangi Posko.
“Segera kita cari masalahnya, pecahkan. Intinya jangan sampai haknya terkurangi, kami tidak mau seperti itu ,” katanya
Kata Mardani, yang mesti di ketahui oleh masyarakat adalah, setiap penerima KIS tidak dipungut biaya sepeser pun.
Jika ada yang memungut biaya adalah illegal dan harus segera dilaporkan.
“ Laporkan, jangan disembunyikan atau takut melapor. Saat ini kami tengah memverifikasi satu informasi yang mengatakan di tingkat RT diwilayah Selatan (Singkawang) ada yang memungut, tim saya turunkan untuk mengeceknya, saya tidak mau ada yang seperti itu ,” katanya
Saat ini ada 2119 Penerima Bantuan Iuran yang dihapuskan datanya di Singkawang, 3320 di Sambas dan 576 di Bengkayang.
“ Bisa disebabkan karena statusnya berubah, pindah, meninggal dunia dan lain-lain ,” katanya, BPJS Cabang Singkawang juga melayani Sambas dan Singkawang. Namun masing-masing daerah ini mendapat penambahan Sambas 9.905, Singkawang 3.201 dan Bengkayang 3.342.
Data tahun 2016 di Singkawang terdapat 52.877 penerima PBI, Sambas 136.603 penerima PBI dan Bengkayang 73.300 ,” katanya
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Sofian Bahri mengungkapkan untuk mengcover warga tidak mampu namun tidak menerima kartu kesehatan yang dibiayai oleh APBN, Pemkot Singkawang melalui pihaknya juga tengah mempersiapkan PBI yang dibiayai oleh APBD Pemkot.
“ Disiapkan 2.454 jiwa untuk menerima PBI yang dibiayai oleh APBD ,” kata Sofian
Untuk penerima ini kata dia rumah warga akan ditempeli stiker tidak mampu, sehingga akan menjadi control kedepannya.
“ Kalau ternyata dia mampu tapi masih mau menerima kan malu, karena penerimanya akan kita beri stiker,” katanya
Kata dia ada 11 item untuk menentukan warga layak atau tidak untuk menerima bantuan kartu kesehatan ini.
“Kalau kata polisiti itu yang ngeri-ngeri sedap itu yang abu-abu, penilainnya skor antara melebihi sedikit kategori tidak mampu, tetapi sakit agak keras ternyata jadi tidak mampu, kalau ditulis tidak mampu nanti dicek inspektorat kita yang kena ,” tambah staff dari Sofian Bahri.