Untuk mendekati KM Junior, speedboat yang ditumpangi tim gabungan sampai harus berputar-putar selama 30 menit sampai akhirnya bisa mendekati dan menolong korban.
"Pukul 09.00 pagi kami mendapatkan informasi ada dua orang terombang-ambing di laut selama dua hari. Kami langsung menuju lokasi yang diinformasikan dan mendapati dua korban yang sudah dalam keadaan lemas di KM Junior," ucapnya.
Syahruddin mengungkapkan, sebenarnya ada 11 orang yang berada di KM Junior. Mereka ini baru saja pulang dari Tanjung Batu habis mancing, Sabtu (6/2/2016).
Hanya saja usai mancing, dalam perjalanan dari Tanjung Batu ke Kota Tarakan mesin KM Junior tiba-tiba mati.
"Nah tadi pagi kami mendapatkan info 9 orang sudah diselamatkan. Tapi kami tidak tahu siapa yang menyelamatkan. Tapi ada 2 orang yang belum bisa diselamatkan, yaitu Aco dan Raka. Mendapatkan informasi ini kami langsung menuju lokasi dan menemukan kedua," ujarnya.
Syahruddin mengimbau kepada warga yang hobi memancing, termasuk nelayan untuk saat ini tidak pergi ke laut untuk memancing.
"Sebab di pertengahan Februari ini kami mendapatkan infromasi terjadi cuaca buruk dengan gelombang tinggi mencapai 2 meter lebih," ujarnya mengingatkan.
Tak hanya itu, Syahruddin juga mengingatkan warga yang hobi mancing, apabila hendak mancing di laut, sebaiknya memberitahukan KSOP terlebih dahulu.
"Sebab kalau ada apa-apa seperti kejadian KM Junior ini kita bisa mengantisipasi untuk menyelamatkan. Apalagi KM Junior ini waktu berlayar tidak memberitahukan kami, sehingga kami tidak mengetahuinya, baru tahu setelah ada informasi dari warga," ungkapnya.