News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jaringan Kelompok ISIS

Bekas Teroris CIMB Niaga Medan Tobat, Kini Memilih Nafkahi Keluarga dan Rintis Pesantren

Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKUSI SOAL TERORISME - (Kiri-kanan) Ketua KNPI Sumut, Sugiat Santoso; mantan teroris Khoirul Ghozali, dan Direktur Pencegahan BNPT, Brigjend H Hamidin.

Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Penyesalan, begitu yang dirasakan Khoirul Ghozali yang dalam lembaran hidupnya pernah menjadi teroris, perampok CIMB Niaga Medan, beberapa waktu lalu.

Selama menjadi teroris itu, pria yang kini sedang merintis pondok pesantren di Deliserdang, Sumatera Utara itu mengaku perbuatannya sama sekali tidak bermanfaat dan menguntungkan dirinya.

"Ada beberapa sebab (berhenti jadi teroris). Secara ekonomi, saya sebagai kepala keluarga tidak bisa menafkahi anak dan istri. Akibat perbuatan saya itu, anak dan istri dikucilkan masyarakat," kata Ghozali dalam diskusi terorisme di Santika Premiere Dyandra Hotel & Convention, Kota Medan, Rabu (10/2/2016).

Selama menghuni Lapas Tanjung Gusta di Kota Medan, Ghozali yang pernah menulis sebuah buku ini mengaku tersadar. Di dalam penjara, ia berpikir atas semua tindakan yang pernah dilakukannya.

"Saya tersadar, bahwa apa yang saya perjuangkan salah. Dengan alasan berjuang, saya secara tidak langsung telah membuat kekacauan," ungkap Ghozali.

Selama bebas Ghozali tak menolak dirinya disebut sebagai mantan teroris. Untuk memperbaiki perbuatannya, ia membangun pondok pesantren di kawasan Kutalimbaru, Deliserdang.

"Biarlah itu menjadi masa lalu saya. Sekarang ini, saya ingin membahagiakan keluarga," imbuh dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini