TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Parkir bus pariwisata Sunan Giri, Jl Mayjend Sungkono, Kecamatan Gresik dipenuhi sampah dan kambing bebas berkeliaran. Padahal pengunjung wisata religi Sunan Giri berasal dari berbagai daerah seluruh Indonesia dan luar negeri.
Pantauan Surya.co.id, Minggu (14/2/2016), banyak sampah plastik berserakan di terminal bus pariwisata Sunan Giri, Jl Mayjend Sungkono, Kecamatan Kebomas.
Sepertinya, sampah-sampah tersebut sengaja dibuang dari bus pariwisata yang singgah di terminal.
Sampah-sampah tersebut tidak langsung dimasukkan plastik atau tong sampah tapi dibiarkan berserakkan dan beterbangan di sekitar terminal.
Otomatis sampah tersebut menjadi makanan kambing yang dibiarkan berkeliaran di terminal bus pariwisata.
Pemandangan tidak sedap tersebut menjadi suguhan utama bagi pengunjung pariwisata religi di Sunan Giri.
Pengunjung yang baru turun dari bus sudah melihat pemandangan sampah dan kambing yang berkeliaran di antara bus-bus pariwisata.
"Ini rombongan dari Jepara dua bus," kata Abdul Munir, salah satu peserta rombongan dari Jepara, Jawa Tengah saat menunggu temannya, Minggu (14/2/2016).
Belum lagi bau pesing, bau kotoran kuda dari sarana dokar dan bau kambing yang menyebar di terminal bus pariwisata Sunan Giri menjadi pemandangan pertama saat pengunjung turun dari bus.
Kebersihan yang tidak terjaga rapi dan sampah berserakan menggambarkan bahwa terminal bus pariwisata Sunan Giri tidak dikelola dengan benar dan bersih, tapi hanya diambil keuntunganya saja dari hasil mengelola parkir.
Padahal di terminal tersebut berdiri megah papan himbauan dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik agar pembuangan sampah dilakukan pada tempatnya. Tapi, kernet bus pariwisata hanya membuang sampah sembarangan.
"Gimana lagi, tempat sampahnya tidak ada," kata kernet bus dengan santai.
Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik, Sumarno, saat dikonfirmasi terkait hal ini telepon selulernya tidak diangkat meskipun terdengar nada sambung. Pun saat dikirim pesan singkat juga tidak dibalas.