Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Sejumlah pejabat Polres Binjai enggan memberikan komentar, menyusul ledakam kembang api saat perayaan sembahyang Tebu yang melukai belasan orang.
Saat perayaan sembahyang Tebu atau King Thi Kong, di Vihara Simpang Lincun, Brahrang, Binjai Barat, Sumatera Utara, berlangsung pesat kembang api tapi berakhir tragis. Belasan orang terluka karena ledakan kembang api dan hingga kini belum diketahui pasti apa penyababnya.
Baca juga: Wajah Pejabat Wali Kota Binjai Terbakar Terkena Kembang Api
Kapolres Binjai, AKBP Mulya Hakim, ketika dikonfirmasi Tibun Medan belum mau memberikan keterangan. Berulangkali dihubungi, Mulya enggan merespon, begitupula saat dilayangkan pesan singkat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Binjai, AKP Bambang Tarigan, ketika dihubungi mengaku tidak berada di tempat ketika kejadian. Saat itu ia berada di Medan.
"Waduh, saya semalam ada kegiatan di Medan. Kebetulan saya ada mengejar tersangka," kata Bambang, Selasa (16/2/2016) siang.
Baca juga: Kondisi Korban Kembang Api di Perayaan Sembahyang Tebu Mulai Pulih
Disinggung lebih lanjut terkait informasi sementara yang didapat dirinya, Bambang malah kembali bertanya. Ia mengaku belum tahu. Ia berjanji akan mencari informasi lebih lanjut.
"Sebentar dululah ya. Coba aku konfirmasi dulu sama Kapolseknya," kata Bambang lalu memutus kontak.
Informasi yang diperoleh Tribun Medan, akibat insiden ini Pejabat Wali Kota Binjai, Riadil Akhir Lubis, menderita luka bakar di wajahnya dan belasan warga lain menderita luka.