Laporan Wartawan Surya, Sutono
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Jari bin Supardi (44), warga Dusun Gempol, Desa Karangpakis, Jombang, mengaku menerima wahyu Allah SWT dan siap menantang berdebat MUI.
Pria tersebut mantap menantang MUI karena meyakini kebenaran wahyu yang diterimanya. Apalagi Sekretaris MUI Jombang, KH Junaidi Hidayat, sudah mengatakan pernyataan Jari bohong belaka dan menyesatkan.
"Yang menerima atau tidak itu belum pernah bertemu saya. Karena itu saya minta dialog. Saya minta ketemu, di mana tempatnya saya siap. Dengan MUI siap, dengan ulama lain juga siap," tegas Jari di kediamannya, Kamis (18/2/2016).
Dia mengaku berani berdebat dengan semua pihak karena merasa benar telah menerima wahyu Allah SWT. Jari juga mengaku punya bukti otentik.
"Saya punya bukti otentik yang harus saya pertanggungjawabkan mulai dari 2005 sampai 2015. Dan saksinya ada dua, Turmudi dan Gus Munif ini," imbuh Jari yang didampingi Turmudzi.
Jari juga menjamin, secara keilmuan agama Islam, wahyu yang didapatkannya bisa diuji kebenarannya. "Jadi, silakan Anda uji!" tantang Jari.
Turmudzi, salah satu penasihat Jari mengaku sebagai pendampingnya memastikan apa yang diterima Jari semuanya benar-benar wahyu.
"Saya yang mencatat semua itu, ada tanggalnya, ada jamnya (saat Jari menerima Wahyu. Semua itu petunjuk Allah, hanya lewatnya (melalui Jari). Semua dari Malaikat Jibril yang dikehendaki Allah," jelas Turmudzi.
Ia menambahkan, wahyu yang diterimanya tak hanya Surat Yasin ayat 1 sampai ayat 5, namun lebih dari itu. "Banyak yang diterima Gus Jari, dari persoalan yang satu ke persoalan lainnya," kata Turmudzi.
Hingga Kamis siang kediaman Gus Jari di Dusun Gempol masih dalam pengawasan pihak kepolisian dari Polsek Kabuh dan personel Koramil Kabuh.
Pernyataan Jari menghebohkan. Dia mengaku menerima wahyu Allah SWT, dan diperintahkan untuk menjadi tanda akhir zaman, yang diyakini sebagai turunnya Nabi Isa di muka bumi.
Jari menerima wahyu pada 2004. Sebagai tindak lanjutnya, dia lantas mendirikan pesantren dan masjid. Kini pengikutnya mencapai 100 orang lebih.