News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Waduh! Ternyata tak Ada Dokter Spesialis Jantung di Belitung

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat bekerjasama dengan PT Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangka mengelar seminar ilmiah bertema Updates on High Intensity Statins in ACS a Glance on Renal Safety, Sabtu (20/2/2016) di Ruang Pertemuan Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat.

Laporan Wartawan Bangka Pos, Nurhayati

TRIBUNNEWS.COM, BANGKA  -  Jumlah dokter spesialias penyakit jantung dan pembuluh darah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sangat minim.

Dari kabupaten/kota di Babel ini hanya ada tiga dokter spesialias jantung. Tiga dokter itupun berada di Bangka, sedangkan di Belitung sama sekali tak ada dokter spesialis jantung.

"Se provinsi ini hanya tiga orang. Seharusnya ideal setiap rumah sakit ada. Kalau di Belitung belum ada dokter spesialis jantung, mungkin pasien berobat ke Jakarta," kata Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangka dr Zulkarnain kepada bangkapos.com, Sabtu (20/2/2016) di Rumah Sakit Medika, Sungailiat.

Untuk itu Rumah Sakit Medika Stania Sungailiat bekerjasama dengan PT Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Bangka mengelar seminar ilmiah bertema Updates on High Intensity Statins in ACS a Glance on Renal Safety.

Seminar ini dalam rangka menularkan ilmu pengetahuan khusus kepada para dokter mengenai penyakit jantung.

"Jadi dokter spesialis jantung bisa berbagi ilmu dengan teman-teman dokter yang lain. Kegiatan ini dalam rangka update ilmu untuk dokter umum dan dokter spesialis. Kita dari dokter selalu memperpanjang surat tanda registrasi untuk memperpanjang itu harus ada surat SKP namanya bisa lewat acara seminar seperti ini, karena dokter itu seumur hidup belajar, harus update ilmunya," papar Zulkarnain.

Ia mengatakan seminar ilmiah sebelumnya sudah dilaksanakan mengenai penyakit rematik dan sekarang mengenai penyakit jantung.

"Seminar ini tuan rumahnya RS Medika Stania, untuk memfasilitasi kawan-kawan dokter mendapatkan SKP ini. Medika menyediakan tempat, mencari sponsor dan kami dari IDI membantu," kata Zulkarnain.

Ia berterima kasih kepada pihak RS Medika Stania bisa memfasilitasi seminar ini karena para dokter bisa saling bersilaturahmi dan mengenal fasilitas pelayanan kesehatan di RS Medika Stania.

Selain itu juga bisa membantu para dokter untuk up date ilmu mereka karena jika harus ke luar Bangka untuk mengikuti seminar seperti ini memerlukan biaya yang besar dan menyita waktu.

"Seminar ini gratis benar-benar bantuan dari Rumah Sakit Medika Stania," jelas Zulkarnain.

Menurut Wakil Direktur Umum dan Pelayanan Medis dr Zainal Arpan, seminar ilmiah ini diikuti 69 orang dokter dari Kabupaten Bangka dan 12 orang dari luar Kabupaten Bangka seperti Bangka Barat, Bangka Tengah, Pangkalpinang.

Sedangkan narasumber seminar ini disampaikan dr Surya dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Pangkalpinang.

"Kita ingin mutualisme, ingin memenuhi kebutuhan pasien akan keterampilan dan pengetahuan tentang, penyakit jantung dikuasai semua dokter di Bangka ini, karena kasusnya banyak dan membantu rekan-rekan sejawat mendapat SKP," kata Zainal.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini