Laporakan wartawan Tribunsumsel.com, Slamet Teguh Rahayu
TRIBUNNWSCOM, PALEMBANG - Perayaan Cap Go Meh sebagai rangkaian acara Imlek di kota Palembang terpusat di Pulau Kemaro.
Puluhan ribu masyarakat silih berganti berdatangan di salah satu tempat bersejarah yang ada di kota Palembang tersebut.
Uniknya, tak hanya kaum etnis tionghoa yang datang ke Pulau Kemaro. Masyarakat pribumi yang tak ikut melaksanakan perayaan Cap Go Meh inipun turut hadir ke Pulau Kemaro, Minggu (21/2/2016).
Jika etnis tionghoa datang ke Pulau Kemaro untuk berdoa, berbeda hal dengan masyarakat pribumi.
Mereka datang hanya untuk menikmati berbagai hiburan yang ada, serta berfoto di depan Pagoda.
Setiap berkunjung ke Pulau Kemaro, Pagoda tersebut merupakan salah satu tempat yang wajib dikunjungi dan diabadikan melalui foto.
Untuk datang ke Pulau Kemaro tersebut, masyarakat harus meluangkan waktu yang cukup panjang.
Pasalnya, di sepanjang jalan menuju ke Pulau Kemaro tersebut, masyarakat harus bersabar karena padatnya kendaraan.
Dari kawasan Intirop, tempat dimana masyarakat harus menyebrangi tongkang yang sudah dipasang panitia untuk menyebarangi sungai musi menuju ke Pulau Kemaro, kepadatan kendaraan sudah terasa hingga radius 5 kilometer (km).
Pengendara dari arah Jalan A Rozak sudah harus tersendat kendaraannya saat tiba di lampu merah kawasan Kalidoni.
Sedangkan dari arah Jalan Mayor Zein, kepadatan kerasa hingga simpang empat menuju ke arah Sekojo.
Bila dari kawasan intirop, panitia menyiapkan jembatan berupa tongkang yang dijejer. Panitiapun menyiapkan 22 tongkang gratis yang disiapkan bagi masyarakat.
Tongkang itu disediakan di kawasan Jembatan Ampera, yang akan mengantarkan masyarakat menuju ke Pulau Kemaro.
Sebenarnya tak ada acara spesial yang diadakan pihak panitia dalam menyambut perayaan Cap Go Meh ini.
Selain wisata religi, dimana etnis tionghoa datang ke Pulau Kemaro untuk berdoa. Disanapun disediakan hiburan yang disediakan oleh panitia yang merupakan sumbangan dari masyarakat.
Hiburan yang disediakan, antara lain, orkes, orgen, tanjidor, wayang orang, serta berbagai macam barongsai.
Tak hanya itu, berbagai macam pondokpun disediakan oleh panitia untuk para pedagang yang hendak berjualan. Berbagai macam makanan dan pernak-pernik tersedia di Pulau Kemaro.
Atmi, salah satu warga yang datang ke Pulau Kemaro bersama keluarganya ini mengaku, ia datang hanya untuk menuruti rasa penasarannya akan kegiatan perayaan Cap Go Meh yang berlangsung di Pulau Kemaro.
"Selama di Palembang, setiap Cap Go Meh tidak pernah kesini. Saya dapat cerita-cerita dari tetangga, katanya bagus, jadi datang kesini. Sampai kesini sih biasanya saja," ungkapnya saat dibincangi Tribunsumsel.
Tak banyak kegiatan yang dilakukannya di Pulau Kemaro. Ia hanya berfoto dengan latar Pagoda, sembari menikmati petunjukkan barongsai yang memang jarang terlihat.
"Ya begini sajalah, foto-foto, sebentar lagi pulang," ujarnya.