Laporan Wartawan Tribun Pekanbaru, Budi Rahmat
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU- Paska bentrokan LSM di Jalan Arifin Achmad, puluhan personil dari Polsek Bukit Raya berjaga-jaga sampai Minggu (28/2/2016) dinihari.
Polisi mengantisipasi adanya bentrokan susulan karena usaha balas dendam dari salah satu pihak yang bertikai.
Sampai pukul 02.00 WIB, tidak adalagi pergerakan dari kedua pihak yang bertikai.
Polisi sendiri masih menyelidiki pecahnya bentrokan yang terjadi.
Sebilah parang berlumuran darah diamankan dari lokasi peristiwa.
Kapolsek Bukit Raya Kompol Ricky Ricardo menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait peristiwa saling serang tersebut.
"Diduga ada salah satu pihak yang diserang. Kemudian pecah bentrokan. Satu orang dirawat dirumah sakit. Tidak ada korban jiwa. Sampai kini masih dalam penyelidikan, " terangnya minggu pagi.
Bentrokan pecah di ruas jalan Arifin Achmad Pekanbaru, Sabtu (27/2/2016) tadi malam.
Bentrokan melibatkan dua massa yakni LSM Pekat dan Pam Swakarsa Flores.
Puluhan massa saling kejar dan berusaha melumpuhkan lawannya dengan senjata tajam seperti parang serta kayu balok.
Belum dikatahui pasti pemicu terjadinya bentrokan tersebut.
Namun dari keterangan kepolisian sektor Bukit Raya, bentrokan pecah setelah salah satu anggota massa mendapat penganiayaan.
"Kasus bentrokan ini masih dalam penyelidikan. Kita belum menahan pihak yang bertikai, " terang Kapolsek Bukit Raya Kompol Ricky Ricardo, Minggu (28/2/2016) paagi.
Bentrokan mulai terpicu pada pukul 22.00 WIB.
Kedua kubu saling kejar di jalan raya.
Personel dari Polsek Bukit Raya yang mengenakan pakaian sipil pun tidak berdaya menghentikan aksi baku hantam tersebut.
Meski dua kali tembakan peringatan dilepaskan ke udara.
Bentrokan baru berhenti setelah datang lima anggota lainnya yang dilengkapi senjata memisahkan kedua kubu.(*)