Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Gelora penolakan reklamasi membesar.
Minggu (28/2/2016) siang ini akan ada ribuan massa yang turun ke jalan dari beberapa desa adat.
Pertama, aksi penolakan reklamasi muncul dari Kabupaten Klungkung, yang mengatasnamakan diri 'Klungkung Bergerak'.
Desa adat-desa adat turun menyuarakan aksi penolakan pengurusan laut seluas 700 hektare tersebut
Koordinator ForBALI, Wayan 'Gendo' Suardana, menyatakan, jika untuk Klungkung akan ada kegiatan bersih pantai klotok dan deklarasi tolak reklamasi Teluk Benoa serta pemasangan baliho.
Sore harinya sekitar pukul 14.00 Wita akan digelar demo serentak oleh desa adat termasuk pemasangan baliho di empat titik jalur Bypass Ngurah Rai.
Pertama, Desa adat penolak reklamasi di denpasar dan sekitarnya berkumpul di lapangan Serangan lalu menuju perempatan pesanggaran untuk memasang baliho.
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 : Menemukan Arti Kosakata dengan KBBI
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 Hal 101: Apa arti kosakata 'Mantra' dengan menggunakan KBBI?
Titik 2, desa adat Canggu sampai Kedongaan akan melakukan aksi di wantilan pura desa adat kelan lalu memasang baliho.
Titik tiga, desa adat Bualu dan Jimbaran akan berkumpul di lapangan Lagoon dan akan memasang baliho di pertigaan desa.
Di titik empat Desa adat Tanjung Benoa dan Serangan akan membuat demo di Teluk Benoa.
"Di titik-titik kumpul itu akan ada kasi penolakan reklamasi yang secara sadar masyarakat desa adat di Bali sudah menolak reklamasi," ujarnya, Minggu (28/2/2016).
Menurut Gendo, bahwa aksi yang cukup besar ini berdasarkan mandat dari para bendesa yang menolak reklamasi Teluk Benoa.
"Mandat berdasarkan rapat dari para bendesa adat yang tegas melakukan penolakan reklamasi," tuturnya.