Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Aktifitas bandara Ngurah Rai akan ditutup total pada perayaan Nyepi 9 Maret mendatang. Dalam penutupan, pihak Bandara masih tetap bersiaga untuk menyiapkan anggotanya.
Siaga itu untuk mewaspadai apabila ada pesawat yang harus melakukan pendaratan darurat, atau kondisi-kondisi yang bisa membahayakan bandara.
"Petugas-petugas inti bisa atau dapat dengan berjalannya air port melayani penerbangan sudah kami siapkan. Dan itu petugas yang melayani air nav juga ada di dalamnya," kata Trikora Harjo, GM Bandara I Gusti Ngurah Rai, Rabu (2/3/2016).
Dalam hal ini, pihak bandara juga melakukan toleransi apabila memang ada penerbangan darurat.
Pendaratan darurat itu benar-benar darurat, atau penerbangan yang tidak bisa dialihkan ke bandara terdekat dari Bali, yakni Lombok dan Juanda.
Maka bandara akan dibuka sementara untuk menyediakan pendaratan darurat tersebut.
"Kalau benar-benar darurat, maka bisa ditoleransi. Tapi kami tetap akan arahkan ke Juanda dan Lombok. Sebisa mungkin, ke sana (Lombok dan Juanda)," imbuhnya.
Menurut dia, notam mengenai pendaratan darurat pun sudah ada. Dan pendaratan darurat itu merupakan alternatif terakhir, ketika kondisi pesawat di udara yang meminta pendaratan darurat memang sudah tidak bisa lagi untuk menjangkau dua bandara di NTB dan Jawa Timur tersebut.
"Itu alternatif terakhir kita jika memang sudah sangat darurat," tukasnya.(*)